Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Waduh, Pasien Covid-19 Berisiko Alami Gangguan Berpikir Brain Fog

Foto : Penn Medicine News

Ilustrasi.

A   A   A   Pengaturan Font

Dalam studi The neurobiology of long COVID, Iwasaki dan Michelle Monje, profesor neurologi di Universitas Stanford, menguraikan enam penyebab potensial disfungsi kognitif terkait Covid-19. Keduanya menyimpulkan bahwa kemungkinan penyebab umum adalah peradangan paru-paru yang menyebabkan peradangan di otak dan pada akhirnya memicu disfungsi sel-sel saraf.

Dalam banyak kasus, brain fog bersifat sementara dan akan membaik dengan sendirinya. Namun, sampai saat ini belum diketahui pasti berapa lama orang akan mengalami brain fog usai sembuh dari infeksi Covid-19. Satu hal yang pasti adalah bahwa brain fog dapat memengaruhi berbagai aspek kognitif seseorang.

Adapun kognisi mengacu pada proses di otak yang kita gunakan untuk berpikir, membaca, belajar, mengingat, bernalar, dan memperhatikan. Dengan kata lain, gangguan kognitif adalah menurunnya kemampuan untuk melakukan satu atau lebih keterampilan berpikir.

Fong menuturkan, banyak orang yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19 melaporkan berbagai masalah kognitif. Termasuk kesulitan untuk memusatkan perhatian atau sulit atau secara aktif untuk memproses, informasi yang terjadi di sekitar.

Mereka juga kesulitan untuk menyimpan, dan mengingat informasi. Hal ini akan membuat mereka kesulitan belajar, merencanakan sesuatu hingga sulit mengambil keputusan. Pada kasus ekstrem, sejumlah pasien bahkan tidak dapat memikirkan kata tertentu yang ingin mereka sampaikan.
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top