Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Waduh, Anggota DPRD DKI Beberkan Peninggalan Kontroversial Ini akan 'Tenggelam' Usai Anies Lengser

Foto : Antara

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (tengah), saat meresmikan pengganti nama rumah sakit menjadi rumah sehat di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, pada Rabu (3/8).

A   A   A   Pengaturan Font

Kebijakan pengubahan nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Jakarta menjadi Rumah Sehat menuai kontroversi.

Salah satunya datang dari sejumlah anggota DPRD DKI yang menyebut perubahan jenama itu tidak menyentuh permasalahan substantif yakni terkait pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat.

Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta Johny Simanjuntak mengaku tak yakin pengubahan nama itu akan berlanjut setelah Anies Baswedan lengser dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Kalau bayangan saya, ketika nanti misalnya gubernur ganti, ini akan tenggelam sendiri, hilang sendiri," kata Johny saat rapat bersama Dinas Kesehatan DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (14/9).

Pasalnya, Johny menilai sejak awal kebijakan pengubahan nama RSUD sudah memicu polemik di tengah masyarakat. Mengingat pengubahan nama bukanlah urgensi, melainkan pelayanan yang prima dan optimal.

"Itulah yang jadi gugatan dari wong cilik, kaum dhuafa selama ini. Apa sih prinsip-prinsip pelayanan publik yang baik itu? Mudah diakses, terbuka, sederhana, tidak berbelit-belit, dan sebagainya," ujar Johny.

Senada, Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Dian Pratama turut mengkritisi penggantian logo rumah sehat di setiap RSUD. Politikus Gerindra itu pesimis akan realisasi perubahan logo ketika Anies tak lagi menjabat.

"Ibu percaya enggak setelah gubernur turun, logo ini akan hilang kembali lagi? Berapa banyak biaya yang sudah ibu keluarkan? Kalau tidak percaya, ya silakan, mungkin dibuktikan setelah Pak Gubernur turun," ungkapnya.

Mengutip Antara, Gubernur Anies mengubah jenama 31 RSUD milik Pemprov DKI menjadi rumah sehat pada Rabu (3/8) yang diawali dari RSUD Cengkareng.

Anies sendiri mengubah nama RSUD menjadi Rumah Sehat untuk mengubah stigma 'rumah sakit' yang cenderung memiliki orientasi pada kuratif dan rehabilitatif. Anies menilai perubahan nama 'rumah sakit' menjadi 'rumah sehat' dilakukan agar peran fasilitas kesehatan itu ditambah dengan aspek promotif dan preventif.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top