Senin, 02 Des 2024, 03:03 WIB

Wacana Ojol Tak Dapat Subsidi BBM Masih Simulasi

Foto: Antara

Pemerintah memastikan bahwa wacana pengemudi ojek online tidak masuk kriteria penerima subsidi BBM tetap sasaran untuk pembelian pertalite masih belum diputuskan.

JAKARTA - Menteri Sosial (Mensos) RI Saefullah Yusuf menyatakan wacana pengemudi ojek online (ojol) tidak masuk kriteria penerima subsidi BBM tepat sasaran untuk pembelian pertalite masih simulasi atau belum diputuskan.

1733068606_e96d794f4f02e6422342.jpg

Foto: Ilustrasi-Antara

“Itu masih simulasi. Semua masih simulasi. Jadi itu masih diskusi, masih simulasi, belum diputuskan. Jadi tunggu saja,” ujar Mensos di Jakarta, Minggu (1/12).

Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengisyaratkan untuk tidak memasukkan pengemudi ojol dalam daftar penerima subsidi BBM tepat sasaran.

Hal itu dikarenakan, menurut dia, kendaraan yang digunakan para pengemudi ojol untuk usaha, sementara subsidi BBM tepat sasaran yang disasar pemerintah ditekankan untuk penggunaan transportasi publik.

Menanggapi hal tersebut, Kemensos masih menunggu keputusan dan nantinya akan menjadi pedoman bagi mereka untuk melakukan langkah lanjutan.

“Jadi nanti seperti apa tentu, keputusan itulah yang akan menjadi pedoman kita selanjutnya. Jadi apa yang disampaikan Pak ESDM itu baru simulasi,” kata Mensos.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Daring Garda Indonesia Igun Wicaksono menegaskan bahwa empat juta pengemudi ojol bakal turun berunjuk rasa ke jalan apabila bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi mereka dicabut.

“Jika sampai ojol tidak dapat menerima atau mengisi BBM bersubsidi nanti, maka pastinya akan terjadi gelombang aksi unjuk rasa besar-besaran di seluruh Indonesia untuk memprotes keputusan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia ini,” kata Igun.

Di sisi lain, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan terkait skema pengemudi ojol yang tidak masuk kriteria penerima subsidi BBM tepat sasaran untuk pembelian pertalite bukan merupakan keputusan akhir.

Dikatakan Bahlil, hingga saat ini pihaknya masih menggodok formulasi subsidi energi untuk BBM dan listrik agar lebih tepat sasaran. “Belum ada keputusan final,” ujar Menteri Bahlil.

Tepat Sasaran

Adapun Mensos Saefullah Yusuf mengatakan saat ini pemerintah juga sedang mematangkan data penerima bantuan sosial agar program-program yang digulirkan tepat sasaran.

“Kita sedang mematangkan data. Datanya nanti kalau sudah selesai pasti akan disampaikan kepada publik siapa saja yang berhak mendapatkan dukungan dari pemerintah dan siapa yang tidak,” ujar Gus Ipul.

Pernyataan Mensos tersebut menanggapi pernyataan Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko Pemmas) Muhaimin Iskandar soal rencana pemberian bantuan bagi masyarakat kelas menengah yang terdampak kenaikan PPN.

Menurut Muhaimin, kelas menengah rentan terjun ke jurang kemiskinan, sehingga perlu bantalan dari pemerintah agar menjaga mereka tidak berada dalam gelembung kemiskinan.

Menanggapi hal tersebut, Mensos tidak bisa langsung menetapkan siapa-siapa saja yang berhak mendapatkan bantuan. Penerima bantuan harus benar-benar sesuai data yang saat ini tengah disusun Badan Pusat Statistik.

“Jadi kita tidak bisa hanya berdasarkan bayangan kita, angan-angan kita tapi benar-benar berdasarkan data. Nah datanya ini sekarang sedang digodok oleh BPS,” kata Mensos.

Gus Ipul tak ingin berandai-andai soal pemberian bantuan sosial bagi kelas menengah tersebut. Kemensos akan bekerja sesuai data serta menunggu arahan terkait wacana itu.  ruf/S-2

Redaktur: Sriyono

Penulis: Muhamad Ma'rup

Tag Terkait:

Bagikan: