Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Vokal.ai, Kembangkan Aplikasi Ngaji Berbasis Kecerdasan Buatan

Foto : Haryo Brono/Koran Jakarta

Dari kiri Prof Dr Sutarto Hadi (Co-founder ngaji.ai), Vanya Sunanto (COO Vokal.ai) dan Martijn Enter (Founder Vokal.ai). ketiganya berkomitmen mengadopsi teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk dunia pendidikan di Indonesia masa depan.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Perusahaan pelopor penerapan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dalam pendidikan Bahasa Indonesia, Vokal.ai meluncurkan inovasi terbarunya berupa aplikasi belajar mengaji bernama Ngaji.ai. Aplikasi digital berbasi teknologi tersebut membantu pengguna dari segala umur mengkaji Alquran secara mandiri.

Teknologi AI yang dikembangkan Vokal.ai membuat aplikasi ini mampu mendeteksi akurasi pelafalan bacaan Alquran melalui teknologi Automatic Speech Recognition (ASR). Dengan cara ini pengguna bisa belajar secara mandiri dari mana saja kapan saja.

Co-founder Ngaji.ai Prof. Dr. Sutarto Hadi, memaparkan, mengacu pada survei Bimas Islam, 91 persen warga muslim memiliki pandangan bahwa kemampuan membaca Alquran penting untuk dimiliki. Selama ini, orang tua biasanya memanggil guru untuk belajar mengaji di rumah, atau mendaftarkan anaknya ke TPA/TPQ, dan jarang ada pilihan lain.

"Selain itu, ada juga keinginan memperdalam kemampuan membaca ayat-ayat suci Alquran di diri muslim dewasa, namun ada rasa malu dan enggan untuk belajar lagi dari guru," papar dalam konferensi pers peluncuran aplikasi tersebut di Jakarta Selasa (5/3).

Dengan latar belakang itulah kada Sutarto, diluncurkan Ngaji.ai, aplikasi berbasis artificial intelligencedanautomatic speech recognition.Aplikasi ini yang dapat memberi umpan balik (feedback) untuk membantu pengguna mengetahui apakah pengucapannya sudah benar atau belum.

"Aplikasi ini juga menjawab tantangan proses belajar mengaji yang lebih fleksibel dan tanpa batas, sehingga siapapun bisa belajar mengaji di manapun, kapanpun dan di usia berapapun, jadi tidak ada alasan lagi untuk tidak belajar mengaji," terang Guru Besar FKIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Banjarmasin ini.

COO Vokal.ai Vanya Sunanto menerangkan, pembelajaran dengan Ngaji.ai menerapkan sitem penilaian (scoring system), sehingga pengguna akan mendapatkan nilai ketika menyelesaikan materi belajar dan mengerjakan latihan. Selain itu pengguna juga bisa memantau kemajuan belajarnya yang dibagi menjadi 3 tahapan yaitu pemula, menengah, dan mahir, yang diukur berdasarkan total skor yang dikumpulkan.

"Terdapat juga papan peringkat sebagai salah satu fiturgamificationyang bertujuan untuk meningkatkan motivasi pengguna untuk belajar terus. Pengguna juga dapat melihat detail pencapaian yang didapat oleh pengguna lain, serta dapat membagikan pencapaian ke media sosial," terangnya.

Banyak fitur yang dapat dinikmati melalui Ngaji.ai, salah satunya, pengguna dapat mengetahui jadwal salat berdasarkan lokasi, dengan notifikasi waktu salat dan berbuka, serta mengetahui arah kiblat dengan koordinat yang tepat. Bagi pengguna yang ingin memeriksa kemampuan tadarus, fitur ASR pada menu tadarus bisa mendeteksi kelancaran pengguna mengaji.

Fiturexam juga dapat memastikan pengguna sudah menguasai materi dengan tepat atau masih ada area yang bisa diperbaiki. Ngaji.ai juga memiliki fitur rekomendasi ayat setiap hari untuk pendalaman ayat-ayat Alquran selama bulan Ramadan.

Founder Vokal.ai Martijn Enter mengunkapkan, aplikasi Ngaji.ai telah dikembangkan bersama oleh para ahli asal Indonesia dan Belanda sejak 2020. Keduanya mengambangkan apliasi berdasarakan teknologi di bidang pengumpulan data (data collection), materi pembelajaran mengaji, IT, dan pembelajaran mesin (machine learning).

"Menurut pendapat saya, masa depan AI di dunia pendidikan Indonesia memiliki potensi yang besar sekali untuk kemajuan dan transformasi. AI dapat menyesuaikan pengalaman belajar berdasarkan kebutuhan masing-masing pelajar dan gaya belajar, sehingga bisa menghasilkan pengertian yang lebih dalam dan interaksi lebih baik," katanya.

Aplikasi Ngaji.ai dapat menyesuaikan level kesulitan dan kecepatan belajar berdasarkan performa pengguna. Hal ini dapat memastikan adanya kemajuan pemahaman dan menghindari pengguna hilang motivasi untuk belajar.

Dalam pidato sambutannya melalui video yang telah direkam sebelumnya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, menyambut kehadiran aplikasi Ngaji.ai yang merupakan karya kolaborasi praktisi industri kreatif asal Indonesia dan Belanda. Kehadiran aplikasi ini berbasis AI ini tidak akan merugikan sektor kreatif, tetapi justru dengan pengaplikasian yang tepat, bisa memberi dampak positif.

"Banyak sekali fitur di Ngaji.ai yang membuat belajar mengaji dan ibadah di bulan Ramadan nanti jadi lebih menyenangkan," tuturnya.

Vanya menambahkan, berbagai teknologi yang dikembangkan serta fitur dalam aplikasi Ngaji.ai dapat memastikan proses belajar mengaji yang baik dengan pencapaian terukur layaknya belajar mengaji langsung dengan guru. Proses pembelajaran dan fitur tambahan di ngaji.aimembuat aplikasi ini dapat digunakan oleh anak sejak usia 3 tahun hingga orang dewasa, juga dapat digunakan kapan saja, di mana saja.

"Menjelang Bulan Ramadan, Ngaji.ai dapat menjadi alternatif platform untuk memaksimalkan ibadah sepanjang bulan suci. Aplikasi ini sudah tersedia bagi pengguna Android dan IOS, dan dapat diunduh melalui Play Store dan App Store," ucapnya.

Sebagai pengembang Aplikasi Ngaji.ai, Vokal.ai kata Vanya adalah sebuah perusahaan berbasis kecerdasan buatan (AI) yang terdepan dalam teknologi bahasa. Perusahaan ini mengkhususkan diri pada nuansa bahasa dan aksen Indonesia.

Platform AI dalam Vokal.ai berfokus pada teknologi voice recognitiondantext-to-speech dalam Bahasa Indonesia yang telah digunakan oleh berbagai partner bisnis serta produk lainnya. Ngaji.ai merupakan salah satu aplikasi yang dihasilkan perusahaan ini.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top