Vladimir Putin Mengatakan Pusat Gas Alam di Turki Menarik Berbagai Negara

Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Senin, 31 Oktober 2022 mengatakan pusat gas alam dapat didirikan di Turki dengan cukup cepat dan memperkirakan banyak pelanggan di Eropa ingin menandatangani kontrak.

Vladimir Putin mengusulkan Turki sebagai basis pasokan gas awal bulan ini setelah jaringan pipa Nord Stream di bawah Laut Baltik rusak pada September akibat ledakan. Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan dia setuju dengan gagasan itu.

Putin mengatakan sangat sulit untuk bekerja secara langsung dengan mitra komersial Eropa. Uni Eropa, yang sebelumnya beralih ke Rusia untuk sekitar 40% dari kebutuhan gasnya, sedang berusaha untuk melepaskan diri dari energi Rusia.

"Lebih mudah bagi kami untuk bekerja dengan Turki. Presiden Erdogan adalah orang yang menepati janjinya dan lebih mudah bagi kami untuk mengendalikan Laut Hitam," kata Putin dalam konferensi pers yang disiarkan televisi.

"Ini adalah proyek yang cukup realistis dan kami dapat melakukannya dengan cukup cepat, dan akan ada cukup banyak orang yang ingin menyelesaikan kontrak. Saya tidak ragu bahwa di Eropa ada banyak yang menginginkannya," kata Presiden Rusia Vladimir Putin.

Putin juga mengatakan Gazprom Rusia telah diizinkan untuk memeriksa kerusakan yang terjadi ketika ledakan menghantam pipa gas Nord Stream. Moskow menuduh personel angkatan laut Inggris bertanggung jawab, tuduhan yang dibantah London.

Swedia dan Denmark sama-sama menyimpulkan bahwa empat kebocoran di Nord Stream 1 dan 2 disebabkan oleh ledakan.

Putin mengatakan ledakan itu telah merobek pipa sepanjang 40 meter dari Nord Stream 1 dan melemparkannya ke Nord Stream 2, menyebabkan kerusakan. Total ada jeda 259 meter di Nord Stream 1, kata Presiden Rusia Vladimir Putin.