Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Varian Baru Virus Korona Ditemukan Lagi di Inggris

Foto : BBC/Science Photo Library
A   A   A   Pengaturan Font

LONDON - Para ilmuwan telah mengidentifikasi varian baru virus korona di Inggris dengan beberapa mutasi yang berpotensi mengganggu. Varian yang dikenal sebagai B.1.525 itu tampak serupa dengan yang ditemukan di Afrika Selatan, sehingga mendorong pengujian dari pintu ke pintu di daerah virus itu ditemukan.

Para peneliti dari Universitas Edinburgh menyatakan bahwa sejauh ini telah menemukan 38 kasus varian baru ini masing-masing dua kasus di Wales dan 36 kasus di Inggris, dalam sampel yang dikumpulkan sejak Desember lalu.

"Varian ini juga telah terlihat di negara lain, termasuk Denmark, Nigeria, dan Amerika Serikat," lapor BBC pada Rabu (17/2).

Sejumlah ilmuwan di Inggris kini tengah mempelajari varian itu untuk memahami potensi risiko yang ditimbulkan. Namun, terlalu dini untuk memasukkan mutasi itu ke daftar varian yang menjadi perhatian Inggris dan apakah sebaiknya pengujian massal harus dilakukan, sehingga untuk saat ini, statusnya adalah "varian yang sedang diselidiki".

Profesor Ravi Gupta dari Universitas Cambridge adalah salah satu ilmuwan yang memberi masukan kepada pemerintah tentang ancaman virus baru dan yang sedang berkembang. Menurutnya, B.1.525 tampaknya memiliki mutasi signifikan yang sudah terlihat pada beberapa varian baru lainnya.

"[Fakta] itu kurang lebh memberi jaminan karena kita bisa memprediksi kemungkinan efeknya," ucap Gupta.

Sementara itu Profesor Yvonne Doyle dari Kesehatan Publik Inggris (PHE) mengatakan bahwa PHE memantau data tentang varian yang muncul ini secara sangat dekat. "Kami melakukan intervensi kesehatan masyarakat yang diperlukan seperti pengujian ekstra dan peningkatan pelacakan kontak. Saat ini tidak ada bukti bahwa rangkaian mutasi ini menyebabkan penyakit yang lebih parah atau peningkatan penularan," ungkap dia.

Tetap Mengawasi

Salah satu perubahan yang dihasilkan B.1.525 ini adalah mutasi yang disebut E484K - juga ditemukan di varian Brasil dan Afrika Selatan - yang dapat membantu virus menghindari beberapa sistem pertahanan kekebalan tubuh.

Perubahan lain adalah varian itu mirip dengan varian 'Kent' di Inggris yang menurut para ahli lebih menular daripada versi asli virus korona yang memulai pandemi.

Yang dikhawatirkan virus bisa bermutasi sehingga lebih mudah menyebar dan lolos dari vaksin untuk melawan Covid-19.

Vaksin yang saat ini sedang beredar adalah yang dirancang melawan virus korona versi awal di Wuhan, Tiongkok. Para ilmuwan optimistis dapat melawan varian-varian baru yang muncul itu, meskipun mungkin tidak terlalu baik.

Profesor Gupta dan rekannya telah menjalankan tes di lab dan mengatakan mutasi seperti E484K memang merupakan ancaman bagi vaksin.

Para ilmuwan kini sedang mengerjakan vaksin baru yang lebih cocok untuk varian baru ini, sehingga dapat tersedia kalau dibutuhkan sebelum musim dingin mendatang.

Prof Andrew Hayward, seorang ahli epidemiologi di University College London, mengatakan bahwa untungnya, varian baru ini tampaknya tidak menyebar lebih cepat dari jenis lain dan masih pada tingkat yang sangat, sangat rendah.

"Dengan semua varian ini, kami benar-benar perlu mengawasinya dengan cermat karena kami tidak tahu apa yang akan terjadi ke depan," pungkas dia. BBC/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top