Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanganan Wabah I 44.728.320 Warga Sudah Divaksin Dosis Pertama

Vaksinasi Dorong Seseorang Cepat Sembuh dari Covid-19

Foto : Sumber: Covid19.go.id
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Amin Soebandrio, mengatakan jika terinfeksi Covid-19, seseorang yang sudah menerima vaksin akan memiliki peluang yang lebih besar untuk cepat sembuh dibandingkan dengan yang tidak menjalani vaksinasi.

"Walaupun bisa terinfeksi lagi, tapi sebagian besar infeksinya tidak berat dan cepat sembuh. Itu manfaat dari vaksin juga," kata dia saat dihubungi Antara, di Jakarta, Senin (26/7).

Ia menuturkan urgensi penggunaan vaksin Covid-19 karena memberikan sejumlah manfaat, di antaranya melindungi diri dari infeksi Covid-19 karena jika sudah memiliki antibodi maka diharapkan tidak terjadi infeksi meski terpapar virus.

Namun, jika tetap terinfeksi Covid-19 meski sudah mendapat vaksin Covid-19, maka gejala klinis yang diderita tidak menjadi berat sehingga bisa mencegah morbiditas. Manfaat lain adalah jika morbiditas atau kesakitan yang berat bisa dicegah, maka dapat mencegah kematian.

"Tentu kalau morbiditas bisa dicegah, tidak berat, tentu kita bisa mencegah mortalitas atau kematian," tutur Amin.

Penyembuhan Cepat

Selanjutnya, diharapkan orang yang sudah divaksinasi tidak menjadi sumber penularan bagi orang lain sehingga bisa memutuskan rantai penularan. Dengan periode penyembuhan yang lebih cepat pada orang yang sudah divaksinasi maka periode menularkan Covid-19 ke orang lain juga akan semakin kecil.

Oleh karena itu, penting untuk mengikuti vaksinasi Covid-19 dalam rangka mengurangi angka kesakitan dan kematian serta menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity).

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, memastikan testing dan tracing dilakukan secara merata pada 720 laboratorium di Jawa dan Bali guna keefektifan perpanjangan PPKM untuk menurunkan kasus Covid-19.

"Kita lihat kapasitasnya serta kita pastikan mereka memiliki produktivitas yang sama agar bisa melayani jumlah testing dan tracing yang cukup sesuai dengan populasinya," kata Budi.

Menkes mengatakan sejak 3-4 bulan terakhir, tes usap antigen boleh digunakan sebagai penentu hasil konfirmasi positif Covid-19, jika akses tes usap PCR lebih dari 24 jam.

Akan tetapi, menurut Budi, hal tersebut menjadi rumit saat diimplementasikan di lapangan. Oleh karena itu, hasil tes usap antigen kini telah dapat digunakan sebagai alat resmi deteksi positif di wilayah PPKM Level 4 guna mempercepat deteksi dan penanganan terhadap pasien.

"Sehingga, yang bersangkutan bisa masuk ke isolasi terpusat atau ke rumah sakit dan dirawat, seperti yang saya sampaikan, banyak yang meninggal karena telat," ujar dia.

Pemerintah, lanjutnya, saat ini menggencarkan kegiatan testing dan tracing di kawasan padat penduduk wilayah PPKM Level 4. Program testing kawasan padat penduduk tersebut dicanangkan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, dan dipimpin Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Penerima vaksin Covid-19 lengkap di Indonesia telah mencapai 18.129.878 orang setelah ada tambahan penerima dosis kedua sebanyak 223.374 orang. Menurut data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 yang diterima di Jakarta, Senin, ada juga penambahan penerima vaksin pertama 258.346 orang menjadi total 44.728.320 orang yang sudah menerima suntikan pertama vaksin Covid-19.

Dengan pencapaian tersebut, maka telah tercapai 8,71 persen dari 208.265.720 orang yang ditargetkan pemerintah untuk menjalani vaksinasi Covid-19 secara lengkap untuk memiliki kekebalan kelompok dari penyakit yang menyerang pernapasan itu. n ags/YK/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top