Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Vaksin Malaria adalah Lompatan Besar tapi Inovasi Tak Boleh Berhenti

Foto : The Conversation/AFP via Getty Images/Brian Ongoro

Seorang pekerja kesehatan menyiapkan sebuah vaksin malaria di Yala, Kenya.

A   A   A   Pengaturan Font

Sebagai gantinya, vaksin harus dilaksanakan bersamaan untuk memutus siklus penularan malaria.

Karena vaksin RTS,S hanya efektif pada anak kecil, vaksin ini hanya akan digunakan jika mereka memiliki risiko infeksi yang lebih tinggi daripada anak yang lebih besar. Kondisi seperti itu umumnya ditemukan di daerah penularan sedang hingga tinggi. Di daerah ini, infeksi malaria yang sering menyebabkan anak yang lebih tua mengembangkan kekebalan parsial.

Kekebalan ini mencegah anak menunjukkan tanda dan gejala malaria. Mereka menjadi pembawa malaria tanpa gejala. Banyak negara Afrika endemik malaria, termasuk Botswana, Eswatini, Namibia, dan Afrika Selatan, memiliki intensitas penularan yang sangat rendah, sehingga populasinya tidak mengembangkan kekebalan terhadap malaria.

Pemuatan vaksin RTS,S dalam program imunisasi anak di negara dengan penyebaran malaria rendah ini tidak akan efektif secara biaya.

Terlepas dari tantangan yang terkait dengan vaksin RTS,S, penambahannya ke rangkaian intervensi pengendalian malaria merupakan lompatan maju dalam perang global melawan malaria.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top