Utang Belum Signifikan Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Ini juga berlaku untuk dana transfer daerah yang banyak dihabiskan untuk belanja birokrasi, bukan untuk menstimulus sektor riil. "Dalam jangka pendek, pemerintah perlu pertimbangkan untuk mengubah postur pembiayaan SBN (Surat Berharga Negara) yang berbunga tinggi ke pinjaman dengan bunga rendah.
Sementara, porsi SBN ritel juga harus ditambah agar risiko fluktuasi kurs bisa dimitigasi," tukas dia. Saat ini, profil utang pemerintah didominasi oleh SBN, mencapai lebih dari 80 persen dari total utang 2018 yang sebesar 4.418,3 triliun rupiah.
Porsi SBN Denominasi Valas sendiri mencapai 22,9 persen dari total utang dan porsi pinjaman luar negeri sekitar 18,1 persen. Apabila utang luar negeri mesti dibayar dalam valas maka porsi utang pemerintah dalam mata uang asing pada 2018 sekitar 41 persen.
Posisi ULN
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya