Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Peringatan HBN I Pemerintah Terus Mendorong Peningkatan Ekspor Batik

Usaha Batik Ikut Terdampak Pandemi

Foto : ANTARA/FENY SELLY

PENJUALAN LESU l Penjual melayani wisatawan yang memilih sederet batik khas Palembang di kawasan sentra kain Palembang Ki Rangga Wirasantika Palembang, Sumsel, Kamis (1/10). Penurunan jumlah wisatawan akibat dampak pandemi Covid-19 turut berdampak pada lesunya penjualan batik di sejumlah daerah.

A   A   A   Pengaturan Font

"Penjualan bertambah sekitar sepuluh persen. Namun, untuk berjualan batik secara online itu sulit, karena warna asli batik belum tentu sesuai dengan yang ada di foto," kata Eka.

Hal senada juga dirasakan pengusaha batik lainnya di Kota Malang, Hanan Djalil. Bahkan, dia mengaku omzet penjualan batik di tokonya berkurang drastis selama pandemi Covid-19. Bahkan, dia mengaku penurunan hingga 99 persen.

Penurunan tersebut disebabkan berkurangnya jumlah kunjungan wisata ke kota terbesar kedua di Jawa Timur itu akibat pandemi. Selama ini, Kota Malang merupakan salah satu kota tujuan wisata di Jawa Timur.

Hanan menambahkan selain sektor pariwisata, penurunan penjualan batik juga dipengaruhi oleh sektor pendidikan. Biasanya, penjualan naik pada saat awal tahun, terutama pada saat dimulainya tahun ajaran baru sekolah, maupun kampus di Kota Malang.

Baca Juga :
Stok Daging

"Mulai Januari kami sudah sepi pembeli. Padahal awal tahun itu biasanya ramai-ramainya. Banyak orang tua dari luar daerah yang mengantarkan anaknya kuliah di Malang dan belanja batik," kata Hanan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Antara

Komentar

Komentar
()

Top