![Upaya Para Guru Membudayakan Literasi di Sekolah](https://koran-jakarta.com/images/article/php_ex_dm_resized.png)
Upaya Para Guru Membudayakan Literasi di Sekolah
![Upaya Para Guru Membudayakan Literasi di Sekolah](https://koran-jakarta.com/images/article/php_ex_dm_resized.png)
Yang harus dilakukan guru pertama-tama memberi teladan. "Untuk menumbuhkan budaya membaca siswa, caranya dengan menunjukkan kepada mereka bahwa guru memang hobi dan gemar membaca," kata Non Syafriadi, salah satu penulis buku ini (hlm 13). Ini bisa ditunjukkan dengan sering ke perpustakaan dan membaca buku di waktu senggang. Dia terinspirasi ketika menjadi mahasiswa. Dia terdorong membaca buku karena melihat dosennya sering membaca buku dan tidak segan-segan duduk bersama mahasiswanya di perpustakaan.
Agus Rugito, menerapkan teknik Bapor Komugi di sekolah. Bapor Komugi singkatan dari membaca, melaporkan, mengomunikasikan, dan menghargai. Pada tahap membaca, siswa diberi watu 15 menit setiap hari sebelum mulai kegiatan pembelajaran. Setelah membaca, siswa melaporkan judul buku, penulis, dan halaman buku yang dibaca dengan menuliskan pada sebuah kartu.
Hasil bacaannya dikomunikasikan lewat menceritakan dan menulis ulang. Kemudian, tulisannya ditempel di majalah dinding sekolah. Sekolah memberi apresiasi secara keseluruhan terhadap hasil bacaan dan secara berkala memberi hadiah kepada beberapa siswa terpilih (hlm 260-266).
Habibatun merasakan betul peningkatan kecerdasan siswanya setelah literasi ini. Tidak hanya cerdas membaca buku, tapi juga berkomunikasi. Tidak hanya meningkatkan daya prestasi mata pelajaran, namun juga menaikkan wawasan secara umum tentang perkembangan pengetahuan. Bahkan membaca menjadi hiburan. Dia bersemangat menerapkan kegiatan literasi karena meyakini ucapan Ralph Besse dalam buku The Philosophy of Reading, "Membaca adalah sumber belajar paling lengkap, paling murah, dan paling cepat. Ia merupakan tata cara latihan pribadi yang terus menerus untuk pengembangan diri (hlm 318)."
Diresensi Ahmad Hasinul Ansor, Alumnus Universitas Islam Jember
Komentar
()Muat lainnya