Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Gejolak Harga Pangan | Kementan Klaim Stok Cabai Surplus Bulan Ini

Upaya Antisipasi Masih Lemah

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Harga sejumlah komoditas pangan strategis terus melonjak, terlebih menjelang Ramadan dan Lebaran. Setelah minyak goreng, daging sapi, kedelai dan cabai, harga daging ayam dan telur kembali merangkak naik.

Kondisi tersebut kontras dengan klaim pemerintah bahwa stok pangan untuk kebutuhan selama Ramadan dan Idul Fitri aman. Karena itu, pemerintah diminta menyiapkan skema jangka pendek dan panjang untuk meredam dan mengantisipasi lonjakan harga.

Berdasarkan informasi di laman http://infopangan.jakarta.go.id, harga cabai merah keriting, Kamis (10/3), menyentuh 53.085 rupiah per kilogram (kg) atau naik 382 rupiah per kg dari sehari sebelumnya. Cabai merah besar menyentuh harga 56.311 rupiah per kg, naik 1.200 rupiah per kg dari sehari sebelumnya. Kemudian, harga cabai rawit merah mencapai 78.085 rupiah per kg atau naik 212 rupiah per kg dan cabai rawit hijau seharga 45.276 rupiah per kg atau naik 595 rupiah per kg.

Selain itu, harga ayam ras atau broiler juga naik 66 rupiah per kg menjadi 38.111 rupiah per ekor. Demikian juga telur ayam ras naik 212 rupiah per kg menjadi 24.287 rupiah per kg.

Anggota Komisi IV DPR RI, Andi Akmal Pasluddin, menyoroti gejolak kenaikan harga sejumlah komoditas pangan strategis yang kerap terjadi setiap tahun dan seolah tidak ada solusi atas hal tersebut. Menurutnya, persoalan pangan ini tidak sesuai harapan masyarakat.

"Bahkan pada 2022, kondisinya makin memburuk yang mana antrean terjadi di mana-mana untuk mendapat seliter atau dua liter minyak goreng," ujarnya di Jakarta, Kamis (10/3).

Untuk itu, legislator dapil Sulawesi Selatan II itu menyarankan agar pemerintah segera membuat rekomendasi penyelesaian jangka pendek dan jangka panjang. Menjelang Puasa dan Lebaran, solusi jangka pendek sangat penting segera diberikan agar harga pangan tetap terjangkau.

"Dan yang terpenting, ada stoknya dan mencukupi," ujar Akmal.

Pasokan Stabil

Terkait lonjakan harga cabai, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menegaskan khusus untuk pasokan komoditas tersebut tetap dalam kondisi stabil. Dia menjamin stok cabai untuk periode Ramadan tak terganggu. "Saya pastikan untuk cabai besar maupun cabai rawit, semua dalam kondisi cukup," ujarnya di Jakarta, Kamis (10/3).

Sebagai informasi, produksi cabai besar berdasarkan prognosa pada Maret ini mencapai 111.669 ton, sedangkan kebutuhannya hanya 92.040 ton. Dengan demikian, neraca bulanan untuk cabai besar mencapai surplus 19.630 ton. Adapun prognosa untuk produksi cabai rawit mencapai 104.115 ton dengan kebutuhannya mencapai 90.706 ton sehingga surplus 13.409 ton.

"Untuk April pragnosa produksi cabai besar kita mencapai 107,932 ton dan produksi cabai rawit mencapai 112,490 ton. Memang pada bulan Ramadan dan Idul Fitri selalu ada kenaikan harga karena suplay dan demand, namun kenaikanya masih dalam kendali," katanya.

Baca Juga :
Harga Beras Naik

Mentan mengatakan pemerintah terus mendorong pembelian cabai petani dengan melibatkan para champions yang ada di seluruh daerah, sehingga transaksi harga yang disepakati masih dalam tahap menguntungkan. Karena itu, baik cabai maupun komoditas lainnya harus dipersiapkan bersama dengan melibatkan lembaga dan kementerian lain.

Terakhir, kata Mentan, Kementan terus memetakan pergerakan produksi cabai di seluruh Indonesia. Cara ini, lajutnya, penting dilakukan agar kebutuhan masyarakat selalu tersedia tanpa ada kekurangan ataupun kelangkaan.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top