Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Untuk Sediakan Gudeg Bagi Wisatawan, Yogyakarta Kembangkan 96 Hektare Kebun Nangka

Foto : Istimewa

Ilustrasi pohon nangka.

A   A   A   Pengaturan Font

GKR Hemas juga berpesan bagi para perempuan yang bekerja di hutan tematik itu, agar selalu merawat, mengelola, serta mengolah dengan baik. Hal ini mengingat pengembangan plasma nutfah di Gunungkidul ini sangat penting bagi kelangsungan ekonomi masyarakat. Penanaman nangka di lokasi ini karena memang mampu tumbuh lebih baik daripada di tempat lain.

"Betul-betul saya ingin ibu-ibu atau perempuan-perempuan yang ada di sini, ikut terlibat. sehingga akan semakin kuat dalam pengelolaan yang dilakukan oleh Departemen Kehutanan ini yang berbasis pemberdayaan masyarakat. Saya tidak akan muluk-muluk untukmaturyang penting harus dijaga oleh warga juga. Ini adalah kerja bersama yang benar-benar harus dilaksanakan oleh masyarakat Gunungkidul," pesan GKR Hemas.

Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, Bambang Hendroyono mengungkapkan, mendukung dan sangat mengapresiasi upaya DIY dalam meningkatkan pemanfaatan hutan. Nantinya, 25.000 bibit nangka akan disumbangkan oleh KLHK RI untuk ditanam di area hutan tersebut.

Bambang mengungkapkan, secara teknis, bantuan bibit nangka ini akan mulai didistribusikan pada 28 November 2021 mendatang. Beberapa jenis akan ditanam di Plasma Nutfah Nangka ini yaitu jenis nangka sayur guna mendukung penyediaan bahan baku gudheg khas Yogyakarta, dan nangka jenis buah yang bisa langsung dikonsumsi. Pun dengan kualitas bibitnya, Bambang memastikan akan medistribusikan bibit terbaik agar nangka bisa cepat berbuah pada usia kurang dari 3 tahun.

"Selama ini kita kenal kayu jati menjadi hasil hutan. Sekarang coba kita tambahkan dengan non kayu yaitu pohon buah-buahan. Tidak kalah penting kebijakan pemanfaatan jasa lingkungan, nah disitulah kemudian jasa wisata dan menyatu dengan kehidupan masyarakat di areal hutan produksi yang tersebut," jelas Bambang.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top