Untuk Mencegah Banjir, Lurah Pemurus Dalam Ajak Warga Bersihkan Sungai
Lurah Pemurus Dalam Shelleya Dessesta saat meninjau banjir di wilayahnya di Banjarmasin, beberapa waktu lalu.
Foto: ANTARABANJARMASIN– Lurah Pemurus Dalam, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, meminta warga untuk memelihara dan membersihkan sungai secara gotong royong guna mengatasi banjir yang perlahan mulai surut pada Senin (27/1).
Lurah Pemurus Dalam, Shelleya Dessesta, di Banjarmasin, Senin(27/1), mengungkapkan banjir sempat menyebabkan genangan tinggi di beberapa wilayah,namun setelah berbagai langkah penanganan, air kini mulai berkurang.
"Alhamdulillah, setelah kami lakukan gotong royong membersihkan aliran sungai yang sebelumnya hampir tertutup tumbuhan besar, aliran sungai kini mulai lancar," ucapnya.
Menurut Lurah, pembersihan sungai dilakukan dengan melibatkan banyak pihak, seperti LPMK, RW, RT, Babinsa, Babinkamtibmas, Karang Taruna, serta beberapa warga, dibantu Dinas PUPR dan Balai Sungai .
Fokus utama pembersihan dilakukan di sepanjang Sungai Pemurus, terutama di bawah jembatan Banjar Indah dan wilayah sekitar SD Pemda 5 dan 6.
"Informasi dari para RT, ketinggian air di wilayah mereka rata-rata sudah menurun. Data yang terkumpul menyebutkan sekitar 300 kepala keluarga (KK) terdampak, dengan wilayah terparah di Jalan Setia, Sepakat, dan Beruntung. Di sana, air bahkan masuk ke dalam rumah hingga bagian kamar," ungkapnya.
Kawasan lain yang terdampak parah, seperti Jalan Beruntung Jaya dan Dharma Wangsa, sebelumnya sempat ditutup oleh warga setempat untuk kendaraan roda empat.
Hal ini dilakukan agar gelombang air yang disebabkan kendaraan tidak memperburuk kondisi banjir di dalam rumah. Kini, jalan tersebut sudah mulai bisa diakses kendaraan roda dua maupun empat.
Selain rumah warga, ada beberapa sekolah serta fasilitas umum yang juga terdampak banjir.
"Halaman sekolah bahkan ada yang sampai terendam hingga masuk ke ruangan. Karena itu, Dinas Pendidikan mengeluarkan edaran agar pembelajaran dilakukan secara daring. Sebagian besar siswa juga mengalami kesulitan karena rumah mereka terendam banjir," tuturnya.
Pihaknya juga bekerja sama dengan puskesmas untuk membuka posko kesehatan guna memberikan pengobatan kepada warga terdampak. "Banyak warga yang mengeluhkan gatal-gatal akibat banjir. Alhamdulillah, warga menyambut baik fasilitas kesehatan yang kami siapkan ini," katanya.
Sebagian warga memilih mengungsi secara mandiri ke rumah sanak saudara atau keluarga terdekat.
Dia juga menyoroti pentingnya peran pemerintah daerah melakukan pemeliharaan berkelanjutan terhadap sungai dan gorong-gorong guna mencegah banjir lebih parah pada masa depan.
"Kami berharap SKPD terkait dapat membantu dalam penanganan ini. Selain pembersihan sungai, jalan-jalan yang rusak seusai banjir juga memerlukan perhatian. Walaupun beberapa RT sudah secara sukarela menutupi lubang-lubang jalan dengan cara sederhana, langkah ini kurang maksimal. Jika dibiarkan, kerusakan jalan bisa semakin meluas," katanya.
Berita Trending
- 1 Setelah Trump Ancam Akan Kenakan Tarif Impor, Akhirnya Kolombia Bersedia Terima Deportasi dari AS
- 2 Diancam Trump, Kolombia Akhirnya Bersedia Terima Penerbangan Deportasi dari AS
- 3 Korban Mutilasi Cantik dan Seksi, Polisi Periksa Hotel di Kediri
- 4 Gerak Cepat, Polisi Temukan Potongan Kaki Korban Mutilasi di Ponorogo
- 5 Wamenekraf Dukung Gim Lokal untuk Mendunia
Berita Terkini
- Presiden Afsel dan Rwanda Bahas Krisis di Kongo
- Inggris Umumkan Bantuan Kemanusiaan Senilai Rp339,5 Miliar untuk Gaza
- Pesawat Maskapai Korea Selatan Dilalap Api Menjelang Tinggal Landas
- Perkuat Pembinaan Talenta Muda Sepak Bola Melalui SSB
- Pelatih Guardiola Yakin Manchester City Lolos Fase Gugur Liga Champions