![Untuk Apa Unjuk Rasa](https://koran-jakarta.com/images/article/phpc3zmh7_resized.jpg)
Untuk Apa Unjuk Rasa
![Untuk Apa Unjuk Rasa](https://koran-jakarta.com/images/article/phpc3zmh7_resized.jpg)
Komisioner KPU, Viryan Azis, menegaskan bahwa unjuk rasa masyarakat pascapenetapan hasil pemilu mungkin bermaksud mencari keadilan. Namun demikian, Viryan menilai keadilan pemilu tidak akan didapat melalui aksi-aksi jalanan. Hukum telah memberi saluran mereka yang tidak terima hasil pemilu dengan menggugat ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Jadi, unjuk rasa adalah aksi sia-sia, kecuali kalau itu di-setting untuk membuat kerusuhan. Mereka telah berhasil membuat kerusuhan yang mengakibatkan kerugian masyarakat yang mobilnya dibakar, rumahnya terlempar batu, dan malah korban dari pihak pengunjuk rasa sendiri.
Inilah mungkin buah dari pernyataan-pernyataan para elite sebelum pengumuman KPU atas hasil Pilpres 2019. Misalnya, mulai dari tidak mau menandatangani hasil penetapan KPU, tidak mau ke saluran hukum Mahkamah Konstitusi. Tuduhan-tuduhan KPU curang. Semua itu tentu telah membuat suasana yang tidak baik di tengah masyarakat.
Kita memang perlu kedewasaan dalam berdemokrasi. Dalam setiap kontestasi selalu ada yang menang dan kalah. Elite-elite harus memberi contoh gentleman dalam berdemokrasi. Elite-elite yang kesatria menyikapi hasil kontestasi akan berdampak ketenangan kepada pengikut. Sebaliknya, elite-elite yang tidak kesatria akan berpengaruh buruk pada pengikut.
Kini menjadi tugas aparat untuk mencari dalang di belakang kerusuhan. Aparat harus dapat menemukan aktor intelektualnya. Mereka harus diberi hukum yang keras agar menjadi pelajaran. Tidak ada tempat bagi pemecah-belah bangsa.
Komentar
()Muat lainnya