Universitas Harvard Mengembangkan Baterai Litium yang Dapat Diisi Daya Penuh dalam 10 Menit
Para peneliti di Universitas Harvard telah mengembangkan baterai solid state baru yang dapat diisi ulang dalam 10 menit.
Dendrit terbentuk ketika ion litium berpindah dari katoda ke anoda selama pengisian, menempel pada permukaan anoda dalam proses yang disebut pelapisan. Hal ini menciptakan permukaan anoda yang tidak rata dan tidak homogen, dan memungkinkan dendrit berakar.
Saat habis, lapisan seperti plak tersebut perlu dihilangkan dari anoda, dan jika pelapisan tidak merata, proses pengupasan bisa lambat dan mengakibatkan lubang yang menyebabkan pelapisan lebih tidak merata pada pengisian berikutnya.
Pada tahun 2021 , tim merancang baterai multilapis yang mengapit bahan berbeda dengan stabilitas berbeda antara anoda dan katoda. Desain ini mencegah penetrasi dendrit litium dengan mengendalikan dan membendungnya, namun tidak menghentikannya sama sekali.
Namun dalam penelitian terbaru ini, para peneliti menghentikan pembentukan dendrit dengan menggunakan partikel silikon berukuran mikron di anoda untuk membatasi reaksi lithiasi dan memfasilitasi pelapisan homogen pada lapisan tebal logam litium.
Dalam rancangan peneliti Harvard, ketika ion litium berpindah dari katoda ke anoda selama pengisian, reaksi lithiasi menyempit pada permukaan yang dangkal dan ion-ion tersebut menempel pada permukaan partikel silikon, namun tidak menembus lebih jauh.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Komentar
()Muat lainnya