Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hubungan Multilateral

Uni Eropa Sepakat Batasi Harga Minyak Russia

Foto : ISTIMEWA

Wakil PM Russia, Alexander Novak

A   A   A   Pengaturan Font

BRUSSEL - Negara-negara anggota Uni Eropa pada Jumat (2/12) menyetujui batas harga 60 dollar AS (1 dollar AS = 15.423 rupiah) per barel untuk minyak mentah lintas laut Russia. Keputusan tersebut harus secara resmi disetujui dengan prosedur tertulis.

Rincian kesepakatan itu dirilis dalam jurnal hukum UE pada Minggu (4/12). Di bawah batasan harga tersebut, asuransi, keuangan, dan layanan lain untuk pengiriman minyak Russia akan dilarang jika minyak dijual di atas 60 dollar AS per barel.

Seperti dikutip dari Antara, Ketua Komite Urusan Luar Negeri di Duma Negara, majelis rendah parlemen Russia, mengatakan kepada kantor berita TASS pada Jumat bahwa Uni Eropa membahayakan keamanan energinya sendiri.

Para menteri keuangan dari negara-negara Kelompok Tujuh (Group of Seven/G7) pada September sepakat memberlakukan batasan harga terhadap minyak Russia.

Menyebut rencana G7 itu benar-benar tidak masuk akal, Wakil Perdana Menteri Russia, Alexander Novak mengatakan negaranya tidak akan memasok produk minyak dan petroleum ke negara-negara yang mendukung batasan harga itu, seraya memperingatkan tindakan tersebut dapat menghancurkan pasar minyak global.

Sebelumnya G7, Uni Eropa, dan Australia berencana untuk membatasi harga minyak Russia pada 60 dollar AS per barel, kata pemerintah AS pada Jumat (2/12). Rencana itu diputuskan beberapa hari menjelang pelaksanaan mekanisme baru yang dimaksudkan untuk menekan Moskow atas perangnya di Ukraina.

Gangguan Pasokan

Pembatasan harga minyak Russia itu, yang mulai berlaku pada Senin (5/12), akan membantu membatasi sumber pendapatan utama Kremlin untuk membiayai perang itu, seraya mengatasi gangguan pasokan di pasar global dengan mendorong aliran minyak Russia dengan harga diskon, kata Menteri Keuangan AS, Janet Yellen dalam sebuah pernyataan.

Pengumuman itu muncul setelah 27 negara anggota EU menyetujui batas harga minyak Russia tersebut, tetapi masih ada pertanyaan apakah batas harga itu cukup rendah untuk memberikan pukulan besar bagi Russia.

AS menyatakan dukungan bagi rencana itu. Jubir keamanan nasional Gedung Putih John Kirby menegaskan bahwa Russia dapat melihat "penurunan yang signifikan" dalam hasil penjualan minyaknya, setelah sempat mematok harga 100 dollar AS per barel.

Minyak mentah Brent, yang menjadi patokan internasional, telah diperdagangkan sekitar 85 dollar AS per barel baru-baru ini. Namun, minyak mentah Russia dilaporkan telah diperdagangkan di bawah 60 dollar AS belum lama ini.

Tingkat batas harga minyak itu dapat disesuaikan kemudian, tergantung pada reaksi Russia dan faktor lainnya, kata Kirby.

Rencana untuk membatasi harga minyak Russia telah disetujui pada awal tahun ini oleh negara-negara anggota G7--Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan AS-- dan EU.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top