Uni Eropa Beri Sanksi Polisi Moral Iran, Begini Reaksi Menlu Abdollahian

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian pada Senin (17/10) merespons sanksi baru yang dijatuhkan Uni Eropa terhadap polisi moral Iran. Ia menyebut sanksi itu "berlebihan" dan merupakan "tindakan yang tidak konstruktif karena salah perhitungan".

Mengutip CGTN, Uni Eropa pada Senin mengeluarkan sanksi terhadap 11 individu dan empat entitas di Iran atas peran mereka dalam kematian Mahsa Amini, gadis 22 tahun yang ditangkap polisi moral di Teheran karena mengenakan pakaian yang tak pantas dan mengalami koma di dalam tahanan.

"UE hari ini mengadopsi sanksi-sanksi berlebihan pada warga Iran. Ini tindakan yang tidak konstruktif karena salah perhitungan, didasarkan pada disinformasi yang menyebar. Kerusuhan dan vandalism tidak dapat ditoleransi di mana pun, tak terkecuali Iran," kata Abdollahian di Twitter.

Sanksi-sanksi itu dikeluarkan untuk mereka yang diyakini bertanggung jawab atas kematian Amini, termasuk polisi moral Iran dan dua tokoh kunci, Mohammad Rostami dan Hajahmad Mirzaei.

UE telah menjatuhkan sanksi tehadap Tentara Penegakan Hukum Iran dan sejumlah pemimpin lokalnya. Issa Zarepour, Menteri Teknologi Informasi dan Komunikasi Iran juga ada dalam daftar sanksi.

Langkah-langkah yang diambil meliputi larangan bepergian dan pembekuan aset. Tambahannya, warga dan perusahaan Uni Eropa dilarang menyediakan dana untuk individu-individu dan entitas yang ada dalam daftar tersebut.

Mereka yang masuk dalam daftar tersebut yakni 97 individu dan delapan entitas, kata Dewan Uni Eropa dalam pernyataannya setelah pertemuan menteri luar negeri negara-negara anggota UE.