Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Politik Malaysia I PM Muhyiddin Dituding Gunakan Krisis untuk Pertahankan Kekuasaan

UMNO Tarik Dukungan Bagi PM

Foto : AFP/Malaysia’s Department of Information/Nazri RAP

Krisis Politik l Muhyiddin Yassin (tengah) melambaikan tangan saat keluar dari kediamannya di Kuala Lumpur, sebelum ia dilantik sebagai PM Malaysia pada Maret 2020 lalu. Pada Kamis (8/7) UMNO menyatakan telah menarik dukungannya terhadap PM Muhyiddin sehingga memicu krisis politik baru.

A   A   A   Pengaturan Font

KUALA LUMPUR - Organisasi Nasional Melayu Bersatu (United Malays National Organisation/UMNO), mengatakan telah menarik dukungannya terhadap Perdana Menteri Muhyiddin Yassin, dan mendesaknya untuk mundur. Muhyiddin belum memberikan tanggapan, tetapi para pengamat mengatakan dia kemungkinan akan mempertahankan kekuasaan dalam jangka pendek.

Selama berbulan-bulan, pemerintahan Muhyiddin mengalami ketidakstabilan dengan hanya memiliki dukungan mayoritas tipis di parlemen, dan dilanda pertikaian antara faksi yang berbeda.

Tekanan telah meningkat sejak keadaan darurat pada Januari diumumkan untuk memerangi pandemi Covid-19. Parlemen telah ditangguhkan setelah menuduh Muhyiddin menggunakan krisis untuk mempertahankan kekuasaan.

Setelah pertemuan untuk membuat keputusan puncak berlangsung hingga Kamis (8/7) dini hari, UMNO, partai terbesar dalam koalisi yang mendukung pemerintah, menyatakan menarik dukungannya.

"UMNO dengan hormat mendesak Muhyiddin Yassin untuk mundur untuk memungkinkan perdana menteri baru diangkat untuk jangka waktu terbatas," kata Presiden UMNO, Ahmad Zahid Hamidi dalam sebuah pernyataan, Kamis.

Menurut dia, pemimpin yang baru akan menjalankan negara untuk mengatasi wabah yang semakin memburuk, sebelum pemilihan umum dapat digelar.

"Ini penting untuk memungkinkan terbentuknya pemerintahan baru yang benar-benar stabil dan mengemban amanah rakyat," imbuh dia.

Pemimpin UMNO mencantumkan serangkaian kesalahan langkah oleh pemerintah, termasuk penanganan pandemi, dan gagal menyediakan dukungan bagi masyarakat yang terkena dampak penguncian.

Perpecahan Internal

Muhyiddin, yang memimpin Partai Pribumi Bersatu Malaysia, mengambil alih kekuasaan tahun lalu setelah runtuhnya pemerintahan reformis.

UMNO memiliki 38 dari 115 kursi parlemen dalam koalisi Aliansi Nasional Muhyiddin, meskipun kesetiaan telah berubah dengan cepat dalam beberapa bulan terakhir. Sebuah partai membutuhkan 112 kursi untuk menguasai suara mayoritas.

Namun, dalam internal UMNO sendiri saat ini sangat terpecah, dengan beberapa tokoh seperti Zahid mendorong Muhyiddin untuk mundur sementara yang lain masih mendukung pemerintahannya. Hanya beberapa jam sebelum pernyataan Zahid, Muhyiddin mempromosikan dua tokoh UMNO terkemuka di kabinetnya, termasuk menunjuk satu orang sebagai wakilnya, dalam upaya untuk meredakan ketegangan.

Pakar Malaysia dari University of Tasmania, James Chin, mengatakan, Muhyiddin telah memilih opsi untuk memperjuangkan kehidupan politiknya dan memecah UMNO lebih jauh.

"Dia (Muhyiddin) tidak punya pilihan selain bertahan," ujar Chin. "UMNO sendiri memberi waktu bagi Muhyiddin untuk membuat langkah selanjutnya," tambah pakar Universiti Sains Malaysia, Sivamurugan Pandian. SB/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top