Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hari Raya Nyepi

Umat Hindu Bali Jalani Brata Penyepian

Foto : ANTARA/Fikri Yusuf

PECALANG JAGA BANDARA - Pecalang atau petugas pengamanan adat Bali memantau situasi saat Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1941 di kawasan Terminal Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Kamis (7/3). Pengamanan oleh Pecalang tersebut dilakukan untuk menjamin keamanan dan kelancaran umat Hindu yang menjalani Catur Brata penyepian atau tidak menggunakan api (amati geni), tidak bepergian (amati lelungan), tidak menikmati hiburan (amati lelanguan) dan tidak bekerja (amati karya) selama 24 jam.

A   A   A   Pengaturan Font

BADUNG - Umat Hindu di Pulau Bali memulai menjalani Catur Brata penyepian saat Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1941 selama 24 jam mulai Kamis (7/3) pukul 06.00 WIT hingga Jumat (8/3) pukul 06.00 WIT.

Dalam menjalani Catur Brata penyepian, ada empat pantangan Umat Hindu yaitu, Amati Karya (tidak bekerja), Amati Geni (tidak menyalakan api), Amati Lelungan (tidak bepergian), dan Amati Lelanguan (tidak bersenang- senang).

Pantauan di wilayah Desa Adat Tuban, Kabupaten Badung, Bali, sejak Kamis dini hari, jalanan di kawasan tersebut sudah mulai berangsur lengang dan tepat pada pukul 06.00 WITA sudah tidak terlihat adanya aktivitas masyarakat.

Sejak pagi hari, puluhan pecalang atau petugas keamanan adat Bali di kawasan Desa Adat Tuban, juga tampak mulai berpatroli dan bersiaga di sejumlah titik pos penjagaan yang tersebar untuk memastikan tidak ada warga yang melakukan aktivitas di luar rumah.

Pengamanan itu juga dilakukan pecalang di sejumlah persimpangan jalan untuk memastikan pelaksanaan Nyepi tetap tenang dan hening. Meskipun wilayah tersebut terpantau diguyur hujan pada Kamis siang, namun hak tersebut tidak membuat para pecalang berhenti melakukan penjagaan.

Kondisi Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai yang juga masuk kawasan Desa Adat Tuban juga tampak sepi, tanpa aktivitas penerbangan, karena pengelola Bandara Ngurah Rai juga menghentikan operasionalnya selama 24 jam. Selama 24 jam penghentian operasional bandara, tercatat sedikitnya 468 penerbangan yang tidak beroperasi.

Penerbangan tersebut terdiri dari 261 penerbangan rute domestik dan 207 penerbangan rute internasional. Sementara itu, Palang Merah Indonesia (PMI) tetap menyiagakan personelnya dan armada pendukung seperti trasportasi rujukan dan gawat darurat selama prosesi Hari Raya Nyepi.

"Untuk pelayanan Hari Raya Nyepi ini, pelayanan seperti ini kami rutin lakukan dan serempak di setiap markas PMI se-Bali. Pelayanan ini untuk memberikan dukungan pelayanan kedaruratan dan siaga bencana, sebagai tindakan antisipasi adanya permintaan darurat dari masyarakat," kata Kepala markas PMI Karangasem I Wayan Saputra.

Ant/AR-2

Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top