Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ukraina dan AS Meragukan Seruan Gencatan Senjata 36 Jam Putin

Foto : Tyler Hicks/The New York Times

Jika Ukraina mengabaikan tawaran, Rusia dapat mengklaim lebih bermoral terlepas dari fakta bahwa mereka yang memulai perang dan telah melakukan banyak kekejaman terdokumentasi.

A   A   A   Pengaturan Font

"Sekarang mereka ingin menggunakan Natal sebagai kedok untuk menghentikan kemajuan Ukraina dan membawa peralatan, amunisi, dan pasukan yang dimobilisasi lebih dekat ke posisi kami. Semua orang di dunia tahu bagaimana Kremlin menggunakan jeda perang untuk melanjutkan perang dengan kekuatan baru," kata Zelensky.

Penasihat senior Zelensky, Mykhailo Podolyak, menolak proposal gencatan senjata Kremlin dalam sebuah pernyataan sebagai "gerakan propaganda" dan "trik dangkal".

"Setelah 10 bulan genosida, setelah ratusan gereja Ukraina dihancurkan, bukankah sudah terlambat bagi Kremlin untuk memikirkan itu?" tulis Kementerian Pertahanan Ukraina di media sosial.

Rusia sebelumnya telah menolak dan, menurut Ukraina, telah berulang kali melanggar gencatan senjata lokal terbatas yang dimaksudkan untuk memungkinkan evakuasi kemanusiaan dan pengiriman bantuan di tempat-tempat yang terkepung seperti Mariupol.

Pengumuman Kremlin datang setelah pasukan Rusia mengalami kekalahan dan berusaha mengangkut wajib militer baru ke garis depan untuk menyusun kembali kekuatan. Karena biaya besar yang dihabiskan perang dan menjadi beban rakyat Rusia, Putin menjadi semakin memperhatikan keprihatinan publik domestik tentang konflik tersebut. Pada saat yang sama, pemerintahannya, yang diisolasi secara internasional, telah mencoba membentuk kembali opini di luar negeri.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top