Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ukraina Berhasil Menembak Jatuh Rudal Hipersonik Rusia

Foto : Istimewa

Hingga pengiriman sistem Patriot AS ke Ukraina, Kyiv mengatakan tidak memiliki cara untuk mencegat roket hipersonik tersebut.

A   A   A   Pengaturan Font

KYIV - Momok kehebatan rudal hipersonik negara Beruang Merah yang selama ini menghantui Amerika Serikat dan sekutu NATO akan segera berakhir.

Laporan media lokal menyebutkan bahwa sistem rudal Patriot AS yang dioperasikan unit pertahanan udara Ukraina, berhasil menembak jatuh rudal Kh-47M2 Kinzhal milik Rusia di Kyiv, Kamis (4/5), prestasi yang belum pernah dicapai sebelumnya.

Ukraina Defense Express mempublikasikan
gambar yang diklaim sebagai puing rudal Kinzhal (belati) di sebuah stadion sepak bola yang kosong di Kyiv.

Dikutip dari The Telegraph, Kinzhal jatuh di lokasi tersebut setelah terjadi ledakan keras dilaporkan pada Kamis dini hari. Ledakan itu bertepatan dengan gelombang serangan jarak jauh Rusia menggunakan drone buatan Iran dan rudal yang kurang canggih yang menargetkan ibukota Ukraina, menurut administrator lokal, yang tidak mengkonfirmasi penggunaan rudal hipersonik.

Namun, seorang tentara dari tim pertahanan udara Ukraina yang bertanggung jawab atas intersepsi tersebut mengonfirmasi Kinzhal telah dihancurkan oleh sistem yang disumbangkan AS, dalam sebuah tweet yang telah dihapus.

"Unit tersebut dilaporkan mendeteksi, melacak, dan menjatuhkan rudal pada tahap akhir penerbangannya, ketika mulai melambat," kata Ukraina Defense Express

Pejabat dari Angkatan Udara Ukraina menolak mengomentari klaim tersebut.
Sebelum keberhasilan ini, tidak ada upaya sukses yang diketahui dalam menjatuhkan senjata hipersonik, yang dijuluki Kremlin"tak terhentikan" itu.

Pasukan Rusia pertama kali menggunakan Kinzhal dalam pertempuran di Ukraina pada 29 Maret tahun lalu, ketika rudal itu digunakan untuk menyerang depot bahan bakar.

Kinzhal adalah rudal balistik peluncuran udara (air-launched ballistic missile/ALBM) yang dapat dilengkapi hulu ledak nuklir. Rudal diklaim memiliki kecepatan Mach 10, dan kemampuan untuk melakukan manuver menghindar di setiap tahap penerbangannya.

Bersama rudal hipersonik Rusia lainnya, Zircon dan Kh-95, Kinzhal mulai beroperasi pada Desember 2017 dan merupakan salah satu dari enam senjata strategis baru Rusia yang diluncurkan oleh Presiden Vladimir Putin pada 1 Maret 2018.

Kinzhal diadaptasi secara khusus untuk ditembakkan dari jet tempur Mig-31. Hingga pengiriman sistem Patriot ke Ukraina, angkatan bersenjata Kyiv mengatakan mereka tidak memiliki cara untuk mencegat roket hipersonik tersebut.


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top