Ukraina Akan Membeli 1 Juta 'Drone' pada Tahun 2024
Tentara Ukraina berlatih mengoperasikan drone di wilayah Donetsk, beberapa waktu lalu. Kementerian Pertahanan Ukraina memesan gelombang pertama drone first-person view (FPV).
Foto: ANATOLII STEPANOV / AFPISTANBUL - Pemerintah Ukraina berencana membeli sedikitnya satu juta uni drone pada tahun 2024. Kebijakan ini penting dilakukan untuk pertama kalinya berdasar kebutuhan militer yang sebenarnya terhadap drone telah dikalkulasi dan dirangkum dengan jelas.
"Secara total, pada 2024, negara ini berencana membeli sedikitnya satu juta drone," kata Menteri Pertahanan Ukraina, Rustem Umerov, Senin (1/1), dalam kolom berita untuk kantor berita Negara Ukraina, Ukrinform.
Seperti dikutip dari Antara, sembari menyatakan Kementerian Pertahanan Ukraina memesan gelombang pertama drone first-person view (FPV), Umerov mengatakan kementerian tersebut sedang mengerjakan logistik secara efektif, pembelian yang lebih murah dan memproduksi komponen tempur dalam jumlah yang cukup.
Umerov kemudian mengatakan bahwa kementerian tersebut sebelumnya tidak membeli drone FPV karena kriteria dan aturan yang jelas untuk aplikasinya di medan perang di tingkat legislatif, meski mengindikasikan bahwa lembaga lain, seperti Kementerian Transformasi Digital, telah membeli drone tersebut.
"Dan ini hanya salah satu contoh kurang sistematisnya pengadaan Pasukan Bersenjata. Tim baru Kementerian Pertahanan telah mengubah pendekatan terkait perencanaan pasokan senjata dan properti militer," katanya.
Dibutuhkan Militer
Umerov mengatakan Ukraina pertama-tama harus membeli apa yang dibutuhkan militer dan sudah membuktikan keefektifannya. Setiap hryvnia (warga Ukraina) harus diberdayakan seefisien mungkin.
Sebelumnya diberitakan Russia meluncurkan serangan drone ke infrastruktur pelabuhan Ukraina di Danube, menyebabkan kerusakan kepada rute ekspor vital di kawasan Odesa di selatan, demikian menurut pejabat dan militer Ukraina.
Gubernur Odesa, Oleh Kiper, mengatakan infrastruktur pelabuhan dan gedung permukiman rusak dalam serangan semalam di Distrik Izmail, lokasi pelabuhan Ukraina, Danube.
Kobaran api akibat serangan telah dipadamkan, kata Kiper, dalam layanan pesan Telegram, dan menambahkan bahwa seorang wanita dikirim ke rumah sakit akibat luka bakar.
Russia telah meningkatkan serangan atas infrastruktur pelabuhan sejak pertengahan Juli, setelah menarik diri dari perjanjian yang ditengahi oleh PBB yang memberikan jalur aman bagi kapal pengangkut biji-bijian Ukraina melalui Laut Hitam.
Reuters tidak bisa mengonfirmasi secara mandiri info tersebut dan tidak ada komentar dari pihak Russia mengenai serangan.
Angkatan udara Ukraina mengatakan 28 dari 33 drone Shahed yang diluncurkan Russia ditembak jatuh, dan menambahkan bahwa sistem pertahanan udara beroperasi di setidaknya enam wilayah Ukraina.
Komando operasi Ukraina "South" mengatakan sebelumnya bahwa 10 drone ditembak jatuh di atas kawasan Odesa, di mana fasilitas penyimpanan telah dirusak dan empat drone ditembak di kawasan sekitarnya di Mykolaiv.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Atasi Krisis Air Bersih di Bali, Koster Tawarkan Pipanisasi Sedangkan Muliawan Desalinasi
- 2 Jamsostek Bekasi Jalankan "Return to Work"
- 3 TNI AD Siapkan Prajurit Terbaik untuk Ikut Lomba Tembak AARM Filipina
- 4 Jenderal Bintang Empat Ini Tegaskan Akan Menindak Anggota yang Terlibat Judi Online
- 5 Prabowo Berterima Kasih kepada Xi Atas Dukungan Investasi Tiongkok