AS Setujui Pengerahan Kontraktor Militer ke Ukraina
Presiden Biden mengizinkan kontraktor militer AS memasuki Ukraina untuk membantu Ukraina memperbaiki jet tempur dan pertahanan udara Barat.
Foto: IstimewaWASHINGTON - Kontraktor militer dari Amerika Serikat, baru-baru ini dilaporkan akan dikirim ke Ukraina untuk membantu memelihara dan memperbaiki persenjataan yang disediakan Pentagon. Langkah tersebut merupakan perubahan kebijakan yang signifikan dalam bulan-bulan terakhir pemerintahan Presiden Joe Biden yang bertujuan untuk membantu perjuangan Kyiv melawan Rusia.
Dari France 24, Washington telah menjadi pendukung militer utama Ukraina, telah memberikan lebih dari 60 miliar dolar AS dalam bentuk bantuan keamanan sejak Februari 2022, tetapi belum mengizinkan kontraktor pertahanan untuk bekerja di negara itu setelah Rusia melancarkan invasi skala penuh.
"Kontraktor-kontraktor ini akan ditempatkan jauh dari garis depan dan mereka tidak akan berperang melawan pasukan Rusia. Mereka akan membantu angkatan bersenjata Ukraina memperbaiki dan merawat peralatan yang disediakan AS dengan cepat sesuai kebutuhan sehingga dapat segera dikembalikan ke garis depan," kata seorang pejabat Pentagon.
- Baca Juga: Kelompok Pemberontak Siap Berunding dengan Junta
- Baca Juga: Indonesia-Kamboja Perkuat Diplomasi Budaya
"Kami mengambil tindakan ini karena beberapa peralatan yang telah diberikan AS kepada Ukraina, atau akan diberikan kepada Ukraina dalam beberapa bulan mendatang, seperti F-16 dan sistem pertahanan udara Patriot memerlukan keahlian teknis khusus untuk perawatannya," kata pejabat tersebut, seraya menambahkan bahwa keputusan tersebut telah dibuat "setelah penilaian risiko yang cermat."
Washington telah menyediakan berbagai peralatan militer ke Ukraina, termasuk sistem pertahanan udara, peluncur roket HIMARS, artileri dan amunisi, serta tank dan kendaraan lainnya.
Namun, terpilihnya Donald Trump dari Partai Republik untuk masa jabatan kedua sebagai presiden telah menimbulkan keraguan mengenai masa depan bantuan untuk Ukraina, dan pemerintahan Presiden Joe Biden berupaya menyediakan bantuan miliaran dolar sebelum meninggalkan jabatannya pada bulan Januari.
Redaktur: Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Sah, KPU Surabaya Tetapkan Eri-Armuji Raih Suara Terbanyak Pilkada Surabaya
- 2 Ini Solusi Ampuh untuk Atasi Kulit Gatal Eksim yang Sering Kambuh
- 3 Ini Daftar Pemenang AMI Awards 2024, Salma Salsabil dan Sal Priadi Jadi Artis Solo Terbaik
- 4 Perluas Pasar, Produk Halal RI Unjuk Gigi di Istanbul
- 5 Jika Rendang Diakui UNESCO, Pemerintah Perlu Buat "Masterplan"
Berita Terkini
- Hardjuno Wiwoho: Transparansi dan Akuntabilitas Jadi Solusi Kasus Harun Masiku
- Kecap Manis Inovasi Asli Masyarakat Nusantara
- Presiden dan Direktur Utama Wadhwani Foundation (WF), Ajay Kela memaparkan visi dan misi lembaga ini dalam acara temu media yang diselenggar
- Eco AI, Paradigma Baru Pelaku Industri Asuransi Jiwa Menuju “Green Economy” dan “Green Environment”
- Sing Dance Cry Breathe, Pameran Seni Rupa dengan Warna yang Kuat