Uji koridor sensor terbang formasi Proba-3
"Sistem sensor berbasis penglihatan ini adalah cara awal kedua satelit memperoleh formasi, dan memperolehnya kembali sekali per orbit," jelas Damien Galano, manajer proyek Proba-3 ESA.
"Ini dirancang untuk memungkinkan pasangan untuk menemukan satu sama lain dan memperkirakan posisi relatif mereka hingga presisi beberapa milimeter, melintasi jarak 20 hingga 250 m, memungkinkan pesawat ruang angkasa untuk bermanuver secara mandiri ke dalam formasi." ucap Galano
"Jadi kami membutuhkan ruang yang lama untuk mengujinya, dan ruang dalam ruangan seperti ini jauh lebih terkendali daripada di luar ruangan, di mana angin dan gangguan lain akan mengganggu pengaturan." lanjutnya
Direncanakan untuk diluncurkan pada tahun 2023, satelit skala dua meter Proba-3 akan berbaris sedemikian rupa sehingga yang satu 'Occulter' memblokir piringan surya yang menyilaukan untuk 'Coronagraph' lainnya. Ini akan memberi para peneliti pandangan berkelanjutan tentang lapisan dalam atmosfernya yang redup, atau 'corona', yang biasanya tersembunyi di bawah sinar matahari yang intens kecuali selama gerhana matahari singkat.
"Kedua satelit akan terbang bersama dalam orbit 19,6 jam yang memanjang atau sangat elips," kata Raphael Rougeot, insinyur sistem misi Proba-3.
Halaman Selanjutnya....
Editor : Fiter Bagus
Komentar
()Muat lainnya