Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 09 Des 2019, 07:32 WIB

UI Kembangkan Desain Pemandu Wisata Budaya

BERI PENGARAHAN | Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) UI, Agi Ginanjar (kanan) ketika berdiskusi dengan pemandu wisata dan kelian adat di Desa Tenganan Pegringsingan, Karangasem, Bali, pekan lalu.

Foto: KORAN JAKARTA/YOTOK BP

DEPOK - Gabungan tim peneliti dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB) dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) mengembangkan desain pekerjaan pemandu wisata budaya bagi warga Desa Tenganan Pegringsingan, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali. Kegiatan ini mencakup perumusan faktor daya tarik bagi wisatawan domestik dan internasional berkunjung ke Desa Tenganan Pegringsingan. Hasil akhir yang ingin dicapai adalah terbentuknya kelompok sadar wisata (pokdarwis) beranggotakan warga Desa Tenganan Pegrinsingan.

Selain merumuskan desain pekerjaan pemandu wisata, juga dilakukan pelatihan dan pendampingan bagi para pemandu wisata yang merupakan warga desa setempat. Capaian yang diharapkan adalah terbentuknya sumber daya manusia pariwisata budaya yang merupakan warga penduduk desa setempat. Imbasnya, dapat memberikan manfaat ekonomi untuk peningkatan taraf hidup. "Kami berharap para pemandu yang mengikuti pelatihan ini dapat mengaplikasikan ilmunya untuk membuat nyaman wisatawan," ujar Agi Ginanjar selaku Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) UI saat dihubungi di Depok, Sabtu (7/12).

Sementara itu, Ketua Tim Pengmas UI, Aswin Hadisumarto, menyatakan bahwa program perumusan deskripsi tugas dan perancangan jalur wisata desa budaya Tenganan Pegringsingan memiliki nilai tambah bagi para wisatawan dalam memenuhi konsep 4K (Kekaguman, Kenyamanan, Keamanan dan Kenangan). "Konsep 4 K tersebut memiliki dimensi wow factors atau spot wisata, ketepatan alokasi waktu, kemudahan perjalanan, kombinasi wisata desa budaya yang beragam, mitigasi keamanan dan cerita budaya tentang produk dengan variasi harga yang sesuai," jelasnya.

Kegiatan juga mencakup simulasi dan perekaman digital pada beberapa ritual budaya seperti Abuang Lemah (Tahun Baru warga Desa Tenganan Pegringsingan) yang dilaksanakan antara Januari dan Februari. Juga ritual Perang Pandan (bulan Juni atau Juli), tergantung perhitungan kalendar bulan dari para tetua adat Desa Tenganan Pegringsingan.

Kegiatan ritual ini mulai dipromosikan di jejaring media sosial (medsos). Namun upaya promosi digital tersebut tidak diimbangi dengan kemampuan verbal "tuan rumah" sehingga informasi yang disampaikan terasa kurang informatif dan jelas. Untuk itu diperlukan persamaan persepsi apa saja yang sebaiknya disampaikan, dalam hal ini melalui pemandu wisata warga desa setempat.

Kegiatan ini akan dikembangkan menjadi model dasar dalam desain pemandu wisata berbasis budaya desa oleh warga desa tersebut. Hal ini akan meningkatkan kualitas destinasi pariwisata budaya dan daya saing kepariwisataan Desa Tenganan Pegringsingan, mampu meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas warga desa dengan peningkatan daya tarik lapangan kerja di bidang pariwisata budaya.

Langkah berikutnya dalam kerjasama UI dengan Pemerintah Desa, Kelian Adat dan Dinas Pariwisata Daerah Kabupaten Karangasem dalam membentuk Pokdarwis Desa Tenganan, diharapkan mampu membuat narasi yang komprehensif dan sinkron antara berbagai peran dan fungsi warga desa sebagai pejabat pemerintah desa, produsen kerajian, pejabat organisasi adat, pekerja dan seniman berbagi bentuk seni budaya Desa Tenganan Pegringsingan. yok/E-3

Penulis:

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.