UE Undur Tenggat Waktu Brexit dengan Sejumlah Syarat

BRUSSELS - Keinginan Inggris keluar dari Uni Eropa (UE) atau yang dikenal sebagai Britain Exit (Brexit) masih berliku. Sekalipun para pemimpin UE memberi kesempatan hingga enam bulan untuk meninggalkan blok itu, namun Inggris mesti mengikuti sejumlah persyaratan, di antaranya mengikuti pemilihan umum Eropa Mei mendatang dan harus bisa memenangkan suara di Parlemen Inggris.

Para pemimpin Uni Eropa di Brussels, pada Kamis (11/4), menyepakati memberikan waktu hingga 31 Oktober 2019 kepada Inggris untuk keluar dari UE. Penawaran ini memberi napas tambahan bagi Perdana Menteri (PM) Inggris, Theresa May, untuk menuntaskan permasalahan Brexit. May sendiri berjanji akan terus mencari dukungan dari Parlemen, setelah tiga kali proposalnya ditolak.

Ketua Dewan Eropa, Donald Tusk, berharap dengan perpanjangan ini, Inggris sebaiknya memanfaatkan waktu untuk menemukan solusi terbaik atas rencana Brexit. May juga harus berjanji agar tidak mengganggu keputusan penting di Uni Eropa sebelum Inggris hengkang dari blok itu. Dengan begitu, Inggris harus mengikuti pemilihan umum (pemilu) Eropa akhir Mei mendatang.

Selain itu, jika May gagal memenangkan suara parlemen dalam perjanjian, atau gagal mengadakan pemilihan, Inggris akan keluar dari UE tanpa kesepakatan pada 1 Juni.

"Saya tahu banyak orang yang frustrasi bahwa saya harus meminta perpanjangan ini. Tapi, pilihan yang kita hadapi saat ini sangat jelas dan jadwal waktunya jelas. Jadi, kita sekarang harus maju selangkah dengan upaya kita untuk mencapai konsensus pada kesepakatan yang menjadi kepentingan nasional," kata Tusk.
Halaman Selanjutnya....