Udara Kering Bisa Buat Kulit Pecah-pecah, Begini Cara Mencegahnya
Ilustrasi orang dengan eksim.
Foto: Freepiksiklus perpindahan dari udara dingin di luar ke udara hangat dan kering di dalam ruangan, selama musim dingin disebut bisa membuat kulit menjadi kering dan pecah-pecah. Bahkan, tak sedikit penderita eksim yang mengalami gejala yang lebih parah ketika cuaca dingin.
Melansir National Library of Medicine Amerika, udara dingin, angin, dan penurunan kelembapan membuat kulit kian kering, yang dapat memicu peradangan pada penderita eksim.
Tapi apa sebenarnya eksim itu? Menurut Pelayanan Kesehatan Nasional Britania Raya (NHS), eksim yang juga dikenal sebagai "dermatitis atopik" adalah kondisi kulit yang meradang. Mereka yang menderita eksim cenderung mengalami kulit kering dan gatal yang bisa mengeluarkan cairan bening saat digaruk.
Gejala eksim dapat muncul di bagian tubuh mana saja dan sangat bervariasi dari orang ke orang. Namun, gejala yang umum meliputi: kulit kering, pecah-pecah, gatal, ruam pada kulit bengkak yang warnanya bervariasi tergantung warna kulit, kulit sensitif akibat garukan, dan kulit menebal.
Orang dengan eksim atopik biasanya mengalami periode ketika gejalanya kurang terlihat, serta periode ketika gejala menjadi lebih parah (flare-up). Flare-up dapat muncul secara tidak terduga, dan seringkali diperlukan perawatan yang sering.
Melansir Medical News Today, berikut sejumlah cara yang dapat kamu lakukan untuk menghindari flare-up akibat perubahan suhu
1. Hindari perubahan suhu yang cepat
Flare-up eksim sering terjadi selama bulan-bulan ketika cuaca dingin.Sebaiknya, kenakan sarung tangan, syal, dan topi saat berada di luar ruangan agar kulit tidak kedinginan. Lindungi area sensitif dari perubahan suhu yang cepat seperti tangan dan wajah. Jika tangan Anda cenderung terkena eksim, kenakan sarung tangan setiap kali pergi ke luar.
Saat kedinginan, Anda mungkin tergoda untuk mencuci tangan atau bahkan langsung mandi dengan air yang sangat hangat. Sayangnya, langkah ini dapat menjadi bumerang karena justru dapat memicu perubahan suhu yang cepat dapat mengiritasi kulit. Cobalah melakukan berbagai pemanasan terlebih dahulu sebelum menggunakan air hangat.
2. Sering-seringlah melembabkan
Mengenakan pelembab adalah bagian penting dari perawatan kulit untuk penderita eksim, terutama berlaku di bulan-bulan musim dingin. Ketika memasuki musim hujan atau musim dingin, kulit mungkin membutuhkan pelembap dengan bahan yang lebih berat, seperti shea butter, selama bulan-bulan musim dingin.
Selalu bawa pelembab dan oleskan secara bebas beberapa kali sehari untuk melindungi kulit dari udara yang dingin dan kering. Selain itu, pastikan pelembap yang Anda gunakan ramah bagi penderita eksim.
3. Gunakan produk perawatan kulit ringan
Perubahan suhu yang ekstrim juga bisa membuat kulit menjadi lebih sensitif. Artinya, produk perawatan kulit yang biasa kamu pakai bisa mulai mulai menimbulkan masalah, terlebih produk dengan kandungan kimia yang keras.
Sabun dapat mengandung bahan kimia keras atau wewangian yang dapat mengiritasi kulit sensitif. Beralihlah ke produk perawatan kulit alami atau tanpa pewangi untuk mengurangi iritasi.
4. Gunakan pelembab udara
Kalau memungkinkan, gunakan pelembap udara karena cuaca dingin membuat udara menjadi lebih kering. Ini dapat menyebabkan iritasi kulit, yang menyebabkan kulit pecah-pecah.
Selain melembabkan kulit secara teratur, orang bisa menggunakan pelembab udara di dalam rumah untuk menambah kelembapan udara. Ini bisa membantu untuk menghentikan kulit agar tidak pecah-pecah dan teriritasi.
5. Menjaga kulit tetap kering
Segera lepaskan pakaian yang basah ketika kamu kehujan, karena lingkungan yang dingin dan lembap dapat memperparah eksim.
Selalu praktikkan kebersihanmu karena lingkungan yang dingin dan lembap dapat mendorong pertumbuhan jamur.
6. Gunakan pakaian berlapis
Layering pakaian bisa menjadi solusi untuk menghindari flare-up di musim dingin. Mengenakan lapisan dapat membuat orang merespons perubahan suhu dengan mudah. Ini juga berarti mereka dapat menjaga kulit mereka pada suhu yang hangat secara merata, dan membiarkan kulit bernafas saat dibutuhkan.
Namun, pastikan pakaian yang digunakan tak membuatmu panas sampai berkeringat. Pasalnya, keringat juga bisa mengiritasi eksim. Penting untuk memilih bahan pakaian yang lembut sehingga tidak mengiritasi kulit.
Redaktur: Fiter Bagus
Penulis: Suliana
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Atasi Krisis Air Bersih di Bali, Koster Tawarkan Pipanisasi Sedangkan Muliawan Desalinasi
- 2 Jamsostek Bekasi Jalankan "Return to Work"
- 3 TNI AD Siapkan Prajurit Terbaik untuk Ikut Lomba Tembak AARM Filipina
- 4 Jenderal Bintang Empat Ini Tegaskan Akan Menindak Anggota yang Terlibat Judi Online
- 5 Prabowo Berterima Kasih kepada Xi Atas Dukungan Investasi Tiongkok