Ucapan Polisi "Kamu Paspampres Kenapa Memang" Berbuntut Panjang, Mapolres Jakbar Didatangi Personel Pasukan Elit

JAKARTA - Video dicegatnya salah satu anggota Paspampres di Pos Penyekatan PPKM Darurat di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat sempat viral. Dalam video itu, Praka Izroi Gajah, anggota Paspampres sempat didorong dan dikerubuti sejumlah anggota polisi berpakaian preman yang berjaga.

Praka Izroi yang hendak kembali ke satuannya dicegat karena coba melewati pos penyekatan. Meski sudah minta maaf, Praka Izroi masih didorong-dorong hingga mepet ke sebuah mobil Water Canon polisi.

Namun kemudian dilerai Anggota TNI berseragam. Setelah dapat menunjukkan bukti bahwa ia anggota Paspampres, Praka Izroi pun diizinkan melintas. Namun rupanya, peristiwa itu berbuntut panjang. Rabu malam (7/7) beredar video saat Mapolres Jakarta Barat digeruduk sejumlah anggota Paspampres, satuan pasukan elit pengawal Presiden.

Pemicunya adalah ucapan seorang anggota polisi saat memeriksa dengan kasar Praka Izroi di pos penyekatan. Saat itu, seorang polisi berkata, "Kamu Paspampres kenapa memang".

Ucapan itulah yang kemudian memicu digeruduknya Mapolres Jakbar oleh sejumlah anggota Paspampres. Peristiwa didatanginya Mapolres Jakbar ini dibenarkan Komandan Paspampres (Danpaspampres) Mayjen Agus Subiyanto. Kata jenderal bintang dua Kopassus ini,

Menurut Mayjen Agus, anak buahnya mendatangi Mapolres Jakbar karena ingin memastikan apakah anggota polisi yang arogan itu telah ditindak atau tidak.

"Anggota saya yang datang ke Polres ingin meyakinkan apakah oknum yang bicara di video, 'Kalau kamu Paspampres memang kenapa?', sudah diberi peringatan oleh atasannya," kata Agus saat dikonfirmasi.

Agus tak menyangkal jika anak buahnya itu tersinggung dengan ucapan seorang anggota polisi yang seakan meremehkan institusi Paspampres. Karenanya kemudian beberapa anggota Paspampres berinsiatif mendatangi Mapolres Jakbar.

Menurutnya, ucapan arogan anggota polisi itu telahmenyinggung institusi Paspampres. Jenderal bintang dua baret merah ini pun menegaskan, tidak ingin kejadian itu menjadi preseden di kemudian hari. "Karena ini menyinggung institusi negara," cetusnya.