Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kehidupan Kebangsaan - Pemerintah Perlu Perkuat Koalisi Sosial

Tuntaskan Masalah Intoleransi

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

"Itu bisa dilakukan melalui lokakarya di perguruan tinggi melalui para dosen, guru, kemudian juga ketua-ketua BEM, yang memang ini rentan terhadap intoleransi dan radikalisme. Terutama konsen topiknya terkait peningkatan intoleransi, radikalisme," jelas dia. Sementara itu, Komarudin menjelaskan bahwa dalam pertemuan juga ikut disinggung soal penggerebegan terduga terorisme di Universitas Riau (UNRI), Pekan Baru dengan arang bukti bom rakitan yang siap untuk diledakkan.

"Dari laporan yang ada menurut Presiden memang yang diduga terlibat radikalisme sudah banyak sekali malahan, dan kalau ini dibiarkan terus padahal anak muda ini calon penerima estafet bangsa, kalau dibiarkan terus bayangkan 20-25 tahun yang akan datang jangan-jangan Indonesia sudah berubah NKRI ini," kata Komaruddin. Karena itu, Ia meminta hal itu segera ditangani.

Caranya dengan memperkuat perekonomian dan mengurangi ketimpangan. "Itu intinya bukan anti agama, tapi penyalahgunaan agama, salah satunya adalah ketimpangan ekonomi. Oleh karenanya, memberantas radikalisme bukan semata dari segi agamanya saja tapi juga faktor pemicu adalah ketimpangan, maknya harus bareng perbaiki dunia pendidikan, deradikalisasi paham keagamaan dan ekonomi," ucapnya.

Ingin Masukan

Sementara itu, Alissa Wahid menambahkan bahwa Presiden Jokowi ingin mendapat masukan soal kondisi sosial budaya dalam pertemuan kali ini. "Masukan-masukan itu akan menjadi pertimbangan dalam menyusun kebijakan-kebijakan. Itukan memang penting sekali bagi seorang pemimpin untuk mendengar langsung dari para pakar. Apalagi yang ada di lapangan," katanya.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Muhamad Umar Fadloli

Komentar

Komentar
()

Top