Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Asia Africa Film Festival 2019

Tunjukkan Kesamaan Kultur dan Historis melalui Film

Foto : koran jakarta/m fachri
A   A   A   Pengaturan Font

Menurut Kennedy Ashinze, Globetrotter Lab's Founder and Creative Director, AAFF tidak hanya akan menjadi sebuah sarana edukasi melalui film dan ajang tanya-jawab dengan sutradara semata.

"AAFF merupakan perpanjangan dari etos kami untuk mendobrak definisi dan batas sempit yang selama ini ter-stereotipe-kan di kedua belah benua. Sekaligus merangkul keindahan dan kesamaan berbagai subkultur. Dengan festival ini, kami ingin melebarkan cita rasa dan pengetahuan di luar kota dan benua yang kita tinggali, sembari melawan stereotip, serta batasan-batasan ekonomi, kelas, dan ras," ungkapnya.

Pada penyelenggaraan perdananya ini akan dilangsungkan program Producer's/Director's Q&A bersama para sineas yang disegani dari berbagai negara. Sutradara-sutradara yang turut hadir yaitu Reema Sengupta (Counterfeit Kunkoo, India) dan Andy Jones (I Shot Bi Kidude, Tanzania) memberikan perspektifnya mengenai film dari negara asalnya.

Sedangkan sineas Indonesia yang hadir seperti Agni Prastistha, pemain film Asian Three-Fold Mirror: Journey dan Maudy Koesnaedi, pemain film Ave Maryam ikut meramaikan konferensi pers perayaan film antar dua benua ini.

AAFF akan menampilkan serangkaian film panjang (feature), film pendek, dan film dokumenter dari 11 negara di Asia dan Afrika. Antara lain Tanzania, Nigeria, Ghana, Mesir, Mali, Indonesia, India, Palestina, Filipina, Jepang, dan Tiongkok.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top