Tujuh Siswa dan Seorang Guru Tewas

MOSCOW - Sedikitnya tujuh siswa dan seorang guru tewas. Kemudian, 18 orang cedera dalam penembakan sekolah di kota Kazan, Russia, Selasa (11/5). Berbicara kepada wartawan lokal di Kazan, Ibu Kota Tatarstan, sekitar 500 mil timur Moskow, sseorang polisi Rustam Minnikhanov mengatakan tersangka penembak, dia gambarkan sebagai "teroris beRussia 19 tahun" sudah ditahan.

Minnikhanov mengatakan, pria tersangka itu memiliki senjata terdaftar atas namanya. Hingga kini belum ditemukan kaki tangan. Rekaman video yang dibagikan di media sosial menunjukkan, ada siswa melompat dari jendela lantai tiga untuk menghindari tembakan.

Dua anak meninggal karena melompat dari jendela, menurut kantor berita RIA. Presiden Russia Vladimir Putin memerintahkan sebuah pesawat dengan tenaga medis, psikolog, dan peralatan untuk dikirim ke Kazan guna membantu para korban.

"Putin juga telah menginstruksikan kepala Pengawal Nasional Russia untuk segera menyusun peraturan baru tentang jenis senjata yang dapat dimiliki warga sipil," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.

Hukum Russia tentang kepemilikan senjata sipil dianggap ketat. Untuk mendapatkan lisensi berburu dan senjata api olahraga, pelamar harus lulus ujian psikologis. Adalah ilegal bagi orang Russia untuk memiliki senjata menembak dalam waktu singkat atau memiliki magasin dengan kapasitas lebih dari 10 kartrid.

"Masalahnya, senjata api, yang digunakan sebagai senapan serbu dan senjata serupa di negara tertentu, terkadang terdaftar sebagai senjata berburu. Pengawal Nasional Russia akan segera mempertimbangkan masalah ini, "kata Peskov.

Anggota parlemen Alexander Khinshtein mengatakan di aplikasi obrolan dan media sosial, Telegram, tersangka dalam penembakan itu mendaftarkan Hatsan Escort, senapan buatan Turki, pada 28 April. Senjata itu jenis sama yang digunakan dalam penembakan sekolah tahun 2018 di sebuah perguruan tinggi di Krimea yang dicaplok Russia.

Penembakan di sekolah jarang terjadi di Russia. Serangan tahun 2004 di sebuah sekolah di Beslan di Kaukasus Utara, di mana lebih dari 330 orang terbunuh, adalah pekerjaan separatis Islam. Pada tahun 2014, seorang siswa remaja di Moskow menembak seorang guru dan seorang petugas polisi serta menyandera lebih dari 20 teman sekelasnya. n WP/wid/G-1