Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pilpres AS

Trump: Pemakzulan Akan Memicu Kemarahan Besar

Foto : AFP/MANDEL NGAN

Donald Trump

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON - Presiden Amerika Donald Trump memperingatkan bahwa pemakzulan dirinya akan menjadi langkah yang berbahaya. Sebab, menurut Trump, langkah tersebut bisa menimbulkan kemarahan besar para pendukungnya.

"Adanya upaya pemakzulan terhadap saya menimbulkan kemarahan besar dan mereka (Kongres) tetap melakukannya," ujar Donald Trump, Selasa (12/1) waktu setempat.

Donald Trump tidak secara spesifik menjelaskan siapa yang akan marah apabila dirinya dimakzulkan. Namun, patut diduga yang ia maksud adalah kemarahan para pendukungnya. Sebab, Donald Trump mengatakan kemarahan besar itu bisa berujung pada kekerasan.

"Saya tidak menginginkan kekerasan terjadi," ujarnya.

Mantan kandidat Presiden Amerika, Evan McMullin, tidak senang dengan pernyataan Donald Trump tersebut. Menurutnya, pernyataan terbaru Donald Trump bernada ancaman untuk mereka yang mengupayakan pemakzulan. Namun, kata ia, hal itu malah semakin menjustifikasi pentingnya pemakzulan Trump.

"Ancaman Trump soal kekerasan akibat 'kemarahan besar' atas upaya pemakzulan, di mana bagian dari demokrasi kita, adalah bukti betapa adil dan pentingnya hal (pemakzulan) itu," ujar McMullin.

Upaya pemakzulan Donald Trump bermula dari kerusuhan US Capitol pada Rabu pekan lalu. Pada peristiwa itu, ratusan pendukung Donald Trump menyerbu US Capitol untuk menghentikan pengesahan hasil Pilpres Amerika yang dimenangkan Joe Biden.

Untungnya, pengesahan tetap berjalan walaupun prosesnya menjadi tertunda berjam-jam. Namun, berbagai properti milik negara rusak atau hilang dicuri. Selain itu, enam orang meninggal dalam peristiwa itu.

Trump dianggap bertanggung jawab atas kerusuhan US Capitol.

Mereka yang hendak memakzulkannya berpegang pada pidato Donald Trump sebelum kerusuhan terjadi. Dalam pidatonya, Trump meminta para pendukungnya untuk bergerak ke US Capitol dan melawan pengesahan hasil Pilpres. Trump mengeklaim pidatonya tak provokatif.

Tapi, Trump menolak dinyatakan bertanggung jawab atas kerusuhan US Capitol pada pekan lalu. Ia berkata, pernyataannya kepada para pendukungnya masih tergolong pantas dan bukan provokasi.

"Jika kalian membaca lagi pidato saya... apa yang saya katakan masih tergolong pantas. Pernyataan saya, dari kata, kalimat, hingga paragraf sudah diperiksa dan dinyatakan pantas," ujar Donald Trump sebelum bertolak ke Alamo, Texas, untuk mengecek tembok perbatasan Meksiko, Selasa.

Sementara itu, Demokrat berencana memberikan suara untuk pemakzulan Donald Trump pada Rabu. Trump makin tersudut setelah sebagian anggota Republik mendukung upaya pemakzulan itu.

n SB/AFP/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, AFP

Komentar

Komentar
()

Top