Trump: Keterlibatan Korut di Perang Rusia jadi Faktor Menyulitkan
Presiden terpilih AS, Donald Trump
Foto: AFP/SARAH MEYSSONNIERNEW YORK - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengatakan bahwa upaya untuk mengakhiri perang di Ukraina telah menjadi lebih rumit karena keterlibatan Korea Utara (Korut). Hal itu disampaikan Trump saat menyatakan niatnya untuk segera mengakhiri perang tersebut melalui negosiasi.
Trump menyampaikan hal itu dalam sebuah sesi wawancara dengan majalah AS, Time, yang diterbitkan pada Kamis (12/12).
Ketika ditanya apakah ia akan menyerahkan Ukraina, Trump dilaporkan menyebut bahwa ia ingin mencapai kesepakatan, dimana satu-satunya cara untuk mencapai hal itu adalah dengan tidak mengabaikannya.
“Ketika Korut terlibat, itu adalah elemen lain yang merupakan faktor yang sangat menyulitkan,” ucap Trump.
Trump kemudian membanggakan hubungannya dengan pemimpin Korut, Kim Jong-un, dengan mengatakan bahwa ia mengenal Kim Jong-un dan menjalin hubungan baik dengannya serta menyatakan bahwa ia adalah satu-satunya orang yang pernah berurusan dengan Kim Jong-un.
Pada saat bersamaan, kantor berita KBS pada Jumat (13/12) menulis bahwa AS masih memasukkan Korut sebagai sponsor negara untuk aksi terorisme dalam laporan tahunannya.
Kementerian Luar Negeri AS pada Kamis waktu setempat, merilis Laporan Negara Terorisme 2023, yang mencantumkan Korut, Kuba, Iran, dan Suriah, sebagai negara sponsor terorisme.
Korut tetap berada dalam daftar tersebut sejak tahun 2017, ketika pemerintahan Trump yang menetapkannya kembali setelah mahasiswa AS, Otto Warmbier, meninggal tak lama setelah dibebaskan dari tahanan Korut dan Kim Jong-nam, kakak tiri Kim Jong-un, dibunuh di Bandara Internasional Kuala Lumpur di Malaysia.
Laporan terbaru mengatakan bahwa pada tahun 2017, kementerian tersebut menetapkan bahwa Korut telah berulang kali memberikan dukungan untuk tindakan terorisme internasional dalam sembilan tahun sejak penetapannya dicabut.
Kapal Selam
Sementara itu media khusus yang menyoroti aktivitas Korut di AS, 38 North, menyatakan bahwa kapal selam misil balistik Sinpo kelas C telah dipindahkan ke bagian depan dari dok kering, tepat di sebelah pintu masuk pada Kamis lalu.
Kapal selam Sinpo kelas C yang dipublikasikan pada bulan September tahun lalu tetap berada di galangan kapal dalam kondisi tertutup pelindung, dan dipindahkan ke dok kering pada bulan Mei tahun ini.
Menurut citra satelit yang diambil pada tanggal 1 Desember lalu, kapal selam Sinpo kelas C dan penutup pelindungnya tampak telah dipindahkan ke dekat pintu masuk menjelang tanggal 12 November hingga 1 Desember lalu.
Meski demikian, belum dapat dipastikan mengapa kapal selam tersebut dipindahkan, namun hal itu menunjukkan bahwa aktivitas perbaikan kapal selam masih tetap berlangsung di dok kering dalam jangka panjang. KBS/I-1
Berita Trending
- 1 Regulasi Baru, Australia Wajibkan Perusahaan Teknologi Bayar Media Atas Konten Berita
- 2 Ini yang Dilakukan Pemkot Jaksel untuk Jaga Stabilitas Harga Bahan Pokok Jelang Natal
- 3 RI Harus Antisipasi Tren Penguatan Dollar dan Perubahan Kebijakan Perdagangan AS
- 4 Terapkan SDGs, Perusahaan Ini Konsisten Wujudkan Sustainability Action Plan
- 5 Segera diajukan ke Presiden, Penyederhanaan Regulasi Pupuk Subsidi Masuk Tahap Final