Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pilpres Amerika Serikat

Trump Berjanji Mendorong Ekonomi AS yang Ramah Bisnis

Foto : AFP

Calon presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump.

A   A   A   Pengaturan Font

SAVANNAH - Calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, pada hari Rabu (24/9), berjanji untuk memberikan keuntungan besar yang bersejarah bagi Amerika Serikat (AS) melalui ekonomi yang ramah bisnis. Memberi penghargaan kepada perusahaan yang melakukan manufaktur di dalam negeri, tetapi memberikan sanksi berat kepada perusahaan yang menjual barang-barang buatan luar negeri kepada warga Amerika.

Dikutip dari The Straits Times, dengan pemilihan presiden yang hanya tinggal enam minggu lagi, kandidat Partai Republik dan pesaingnya dari Partai Demokrat, Kamala Harris, terlibat dalam persaingan ketat yang menurut para lembaga survei berpengaruh adalah persaingan paling ketat yang pernah mereka lihat selama bertahun- tahun.

Mereka telah mengasah pesan-pesan ekonomi mereka saat mereka menyasar beberapa pemilih yang masih belum menentukan pilihan di sejumlah negara bagian medan pertempuran, dengan Trump sangat menekankan pesan proteksionis sebagai kunci untuk membuka potensi manufaktur AS. Dalam pidatonya di negara bagian Georgia yang diperebutkan ketat, Trump mengulangi rencananya untuk mengenakan tarif menyeluruh pada semua impor asing. "Jika Anda tidak membuat produk Anda di sini maka Anda harus membayar tarif, tarif yang sangat besar, saat Anda mengirim produk Anda ke Amerika Serikat," katanya kepada Johnny Mercer Theatre di Savannah.

Sebelumnya, ia telah menguraikan potensi pungutan sebesar 10 atau 20 persen pada seluruh impor, dan 60 persen atau lebih tinggi untuk pusat ekonomi Asia, Tiongkok. Warga Amerikalah yang membayar tarif impor AS, bukan eksportir asing, dan para ekonom memperkirakan berbagai versi rencana Trump akan membebani rumah tangga AS antara 2.000 dollar AS hingga 6.000 dollar AS tambahan per tahun.

Menolak Konsensus
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top