Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Aksi Korporasi

Trisula Textile Incar Dana IPO Rp50 Miliar

Foto : Koran Jakarta/Wahyu AP

PRODUK TEKSTIL - Dirut PT Trisula Textile Industries Tbk (TTI), Karsongno Wongso Djaja (kedua kanan) didampingi jajaran direksi melihat aneka produk Perseroan di sela Initial Public Offering (IPO), Jakarta, Rabu (6/9).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Trisula Textile Industries Tbk (TTI) siap melantai di pasar modal dengan melepas saham ke publik melalui skema penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO). Perseroan melepas sebanyak 300 juta lembar saham atau 20,69 persen dari modal disetor dan ditempatkan setelah IPO.

Harga IPO dibandrol 140-150 per saham, dengan demikian Perseroan mengincar dana segar dari IPO berkisar 40-50 miliar rupiah. Bertindak sebagai penjamin emisi efek yakni PT Lotus Andalan Sekuritas. Presiden Direktur PT Lotus Andalan Sekuritas, Wientoro Prasetyo mengatakan harga IPO sebesar 140-150 rupiah per saham ekuivalen dengan price earning ratio (PER) pada 2018 sebesar 9,8-10,5 kali.

"PER Perseroan memang agak terbilang mahal namun price book value (PBV) hanya satu kali saja dan itu terbilang murah. Ekuitas Perseroan 200 miliar rupiah dan itu market cap-nya sekitar 220 miliar rupiah, sehingga price book value cuma satu kali saja dan itu murah," kata Wientoro di Jakarta, Rabu (6/9). Masa penawaran awal (bookbuilding) pada 5-7 September 2017.

Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 15 September. Masa penawaran ditargetkan pada 19-22 September 2017. Pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) diharapkan 28 September 2017. Sedangkan Direktur Utama Trisula Textile Industries, Karsongno Wongso Djaja memaparkan dana hasil IPO sebesar 70 persen akan digunakan untuk membeli mesin-mesin sehingga mendukung proses produksi.

Sisanya, 30 persen akan dipakai untuk modal kerja. "Strategi kami ke depan pada pengembangan produk baru seiring dengan tren fesyen, memperluas pangsa pasar, peningkatan aktivitas pemasaran, efisiensi dan produktivitas pabrik, meningkatkan kompetensi SDM, dan meningkatkan supply chain management," papar Karsongno.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top