Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kondisi Perekonomian I Ruang Fiskal Ketat Batasi Dukungan Kebijakan Pemerintah

Tren Pertumbuhan Ekonomi Negara Berkembang Menurun

Foto : ANTARA/RAISAN AL FARISI

PERAJIN TAHU BERHARAP HARGAI KEDELAI STABIL I Pekerja menyelesaikan produksi tahu di Pasir Koja, Bandung, Jawa Barat, Jumat (11/2). Perajin tahu berharap pemerintah segera menstabilkan harga kedelai di pasaran yang naik dari sekitar 9.000 rupiah per kilogram pada Januari lalu menjadi 11.000 rupiah per kilogram untuk kedelai impor Amerika.

A   A   A   Pengaturan Font

Menurut dia, penyebab pertumbuhan tidak beranjak dari level 5 persen karena ekonomi Indonesia sangat bergantung pada konsumsi dengan porsi 65 persen terhadap PDB. Sebab itu, agar lebih berkualitas ekonomi harus ditopang investasi dan ekspor.

"Selama ini kita terlalu tergantung pada konsumsi untuk mendorong pertumbuhan. Itu harus dikurangi dan bergeser ke investasi dan ekspor," tegas Suhartoko.

Investasi, katanya, terutama industri manufaktur akan menghasilkan nilai tambah bagi komoditas primer. Begitu pula dengan ekspor harus ditingkatkan nilai tambahnya melalui hilirisasi seperti ekspor nikel harus dibuat produk turunannya agar nilainya meningkat signifikan.

Pakar Ekonomi dari Universitas Airlangga, Surabaya, Wasiaturrahma, yang dihubungi terpisah, mengatakan ketidakpastian jadi salah satu tantangan yang harus dihadapi terutama oleh negara berkembang akibat pandemi Covid-19. "Pemerintah sudah cukup baik menangani permasalahan ini melalui kecepatan vaksinasi hingga booster. Kunci utama perbaikan pertumbuhan ekonomi adalah melalui sekor kesehatan," kata Rahma.

Namun demikian, kenaikan biaya kesehatan itu akan membuat ruang fiskal terbatas, terutama alokasi pembiayaan ke sektor nonkesehatan yang berkaitan dengan penciptaan lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan. "Angka pengangguran yang tinggi akan berpengaruh pada perlambatan pertumbuhan ekonomi," katanya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top