Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kondisi Perekonomian I Ruang Fiskal Ketat Batasi Dukungan Kebijakan Pemerintah

Tren Pertumbuhan Ekonomi Negara Berkembang Menurun

Foto : ANTARA/RAISAN AL FARISI

PERAJIN TAHU BERHARAP HARGAI KEDELAI STABIL I Pekerja menyelesaikan produksi tahu di Pasir Koja, Bandung, Jawa Barat, Jumat (11/2). Perajin tahu berharap pemerintah segera menstabilkan harga kedelai di pasaran yang naik dari sekitar 9.000 rupiah per kilogram pada Januari lalu menjadi 11.000 rupiah per kilogram untuk kedelai impor Amerika.

A   A   A   Pengaturan Font

Setelah pandemi, banyak hal yang harus dihadapi oleh negara-negara termasuk Indonesia. Efek jangka panjang, katanya, akan dirasakan pada kualitas tenaga kerja. Pandemi membuat Indonesia kehilangan momentum pengembangan sumber daya manusia (SDM).

Apalagi, pada saat pandemi sudah banyak orang yang kehilangan pekerjaan. Sebenarnya, pemerintah sudah berupaya untuk menanggulangi hal itu dengan memberikan banyak bantuan ke dunia usaha terutama untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Namun, masih terbatas karena keterbatasan ruang fiskal.

Dia menilai arah dan laju upaya reformasi untuk mendorong produktivitas tenaga kerja dan juga modal akan menentukan sejauh mana peningkatan potensi pertumbuhan.

Dalam upaya tersebut, dia mengapresiasi berbagai langkah yang sudah diupayakan pemerintah, seperti pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja, reformasi Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP), bahkan juga UU Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (HKPD).

UU Cipta Kerja diharapkan meningkatkan lapangan kerja dan investasi, sedangkan UU HPP diharapkan menciptakan sumber pembiayaan. Sementara itu, UU HKPD dinilai akan menyelaraskan pengeluaran antara pemerintah pusat dan daerah, memperkuat kekuatan perpajakan, dan meningkatkan akuntabilitas pemerintahan daerah.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top