Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Tragedi Kanjuruhan

“Trauma Healing" untuk Korban Sangat Penting

Foto : Istimewa

Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, menyebut trauma healing untuk korban tragedi kanjuruhan sangat penting. Trauma healing dilakukan tidak hanya menyasar mereka yang menjadi korban cedera atau mereka yang hadir di tengah tragedi.

"Kegiatan trauma healing untuk korban Tragedi Kanjuruhan sangat penting ujar," ujar Muhadjir dalam keterangannya, Kamis (6/10).

Dia menambahkan, perlu ditelusuri mereka yang secara tidak langsung menjadi korban psikis karena Tragedi Kanjuruhan. Mereka adalah orang tua yang anaknya menjadi korban meninggal dunia, atau anak-anak yang orang tuanya menjadi korban meninggal, atau istri yang suaminya menjadi korban meninggal di Tragedi Kanjuruhan.

"Itu perlu ditelisik betul dari kasus ini. Sehingga betul-betul secara psikologis mental, tragedi Stadion Kanjuruhan tidak bertambah buruk terhadap mereka yang korban langsung, berkaitan langsung dengan korban, maupun masyarakat Malang secara keseluruhan," jelasnya.

Lebih lanjut, Muhadjir mengapresiasi Gerakan Trauma Support Mobility yang bergerak melakukan kegiatan trauma healing untuk korban dan yang terkena dampak psikologis akibat Tragedi Kanjuruhan.

Sementara itu, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo mengatakan Polri segera menetapkan tersangka dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang menewaskan 131 orang. "Ya nanti akan disampaikan setelah tim selesai dalam waktu secepatnya," kata Dedi, Kamis.

Polri telah meningkatkan status penanganan perkara tragedi Kanjuruhan ke tahap penyidikan. Hingga Rabu (5/10), sebanyak 35 saksi telah diperiksa penyidik Tim Investigasi Polri, termasuk dari internal Polri.

Dari 35 saksi tersebut, sebanyak 31 anggota Polri diperiksa oleh tim investigasi dari Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) dan Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam). Pemeriksaan berlangsung sejak Rabu (5/10) dan hasilnya akan diumumkan, Kamis.

Sabtu (1/10), terjadi kericuhan usai pertandingan Arema FC kontra Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 mengakibatkan 131 orang meninggal.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top