Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Transparency International: Indonesia Mengalami Penurunan Indeks Persepsi Korupsi pada Tahun 2022, Terburuk Sepanjang Sejarah Era Reformasi

Foto : Istimewa

Transparency International Indonesia mengatakan, pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, kualitas pemberantasan korupsi dan demokrasi cenderung menurun.

A   A   A   Pengaturan Font

"Korupsi telah membuat dunia kita menjadi tempat yang lebih berbahaya. Ketika pemerintah secara kolektif gagal mencapai kemajuan dalam mengatasi hal ini, hal ini memicu meningkatnya kekerasan dan konflik, dan membahayakan masyarakat di mana pun," kata Delia Ferreira Rubio, Ketua Transparency International.

"Satu-satunya jalan keluar adalah negara harus bekerja keras, memberantas korupsi di semua tingkatan untuk memastikan pemerintah bekerja untuk semua orang, bukan hanya segelintir elit."

Indeks Persepsi Korupsi (CPI) yang dirilis oleh Transparency International tahun ini memastikan bahwa sebagian besar negara di dunia hanya mencapai sedikit atau tidak ada kemajuan signifikan dalam pemberantasan korupsi selama lebih dari satu dekade, dengan lebih dari dua pertiga negara mendapat skor di bawah 50.

CPI 2022 juga mengungkapkan bahwa meskipun upaya bersama dan banyak prestasi telah dicapai, tidak dapat disangkal bahwa skala permasalahannya masih sangat besar. Rata-rata global tetap stagnan pada skor 43 dari 100 selama sebelas tahun berturut-turut, dan lebih dari dua pertiga negara (122) masih menghadapi masalah korupsi yang serius, dengan skor di bawah 50.

Sementara itu, rata-rata Asia Pasifik tetap stagnan, dengan skor 45 selama empat tahun berturut-turut, dengan lebih dari 70 persen negara berada di peringkat di bawah 50. Terlepas dari kenyataan bahwa terdapat peluang yang muncul dari berbagai pertemuan puncak diplomatik yang diselenggarakan di kawasan ini. pada tahun 2022, negara-negara di Asia terus berfokus hanya pada pembangunan ekonomi dan mengabaikan prioritas lain, termasuk upaya antikorupsi.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top