Transmisi Kredit Perbankan
Terkait implementasi GWM averaging. Mulai 1 Juli 2017, BI mengubah aturan GWM dari tetap (fixed) menjadi rata-rata (averaging). Bank cukup memenuhi GWM fixed 5 persen setiap hari. Sementara itu, 1,5 persen sisanya bisa dipenuhi secara rata-rata dalam kurun dua pekan. Artinya, GWM averaging yang ditempatkan bank di BI bisa berfluktasi setiap hari, asalkan dalam periode dua pekan tertentu rata-rata tetap 6,5 persen.
Harapannya, aturan ini bisa memberi fleksibilitas pengelolaan likuiditas bank, mengurangi volatilitas suku bunga pasar uang, dan mendorong pendalaman pasar keuangan. Bank dapat memperkuat likuiditasnya, sehingga mampu menyalurkan kredit ke sektor riil lebih ekspansif.
Kemudian soal pendalaman pasar. BI tahun 2017 telah menerapkan mekanisme penentuan bunga operasi pasar terbuka. Suku bunga operasi pasar yang tadinya fixed rate tender, kini diubah menjadi variable rate tender untuk instrumen di atas satu pekan. Skema ini dinilai lebih mencerminkan kondisi pasar. Lewat skema ini, besaran bunga lebih ditentukan para peserta lelang yang ikut transaksi di BI. Lalu apakah dengan kebijakan moneter ini bisa mendorong perbankan menurunkan suku bunga kredit?
Dampak terdekat yang bisa menurunkan tingkat bunga kredit adalah suku bunga Pasar Uang Antar Bank (PUAB) overnight. Kondisi ini, pertama kali terlihat saat penurunan suku bunga deposito yang kemudian diikuti penurunan suku bunga kredit. Dengan penurunan suku bunga kredit diharapkan merangsang pelaku usaha dalam mengembangkan dan atau memulai usaha baru melalui kredit modal kerja atau kredit investasi.
Reformulasi kerangka kebijakan moneter BI akan berjalan efektif mewujudkan stabilitas moneter yang menjadi landasan pertumbuhan berkelanjutan. Saat ini, transmisi pelonggaran kebijakan moneter terus berjalan baik melalui jalur suku bunga maupun kredit. Pada Juni-Juli 2017, transmisi melalui jalur suku bunga tecermin dari suku bunga deposito yang trennya menurun. Sementara itu, transmisi melalui jalur kredit juga membaik. Ini dapat dilihat dari pertumbuhan kredit yang meningkat hampir mendekati dua dijit sejalan ekonomi dalam negeri yang kondusif.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya