Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemerataan Penduduk

Transmigrasi Berperan Atasi Kemiskinan

Foto : ISTIMEWA

Sekjen Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Anwar Sanusi.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Program Transmigrasi mempunyai peran penting dalam mengatasi problematika kemiskinan dan ketimpangan distribusi penduduk. Program ini mampu menumbuhkan pusat-pusat perekonomian baru di berbagai kawasan Indonesia.

Sekjen Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Anwar Sanusi, mengatakan wilayah-wilayah yang sebelumnya terisolir menjadi berkembang dengan kedatangan para transmigran.

"Program transmigrasi mempunyai potensi untuk menjadi solusi atas problematika kemiskinan, ketimpangan dan distribusi ketimpangan penduduk. Bahkan, program transmigrasi telah terbukti berkontribusi bagi lahirnya dua provinsi baru, yaitu Kalimantan Utara dan Sulawesi Barat," ujar Anwar saat membuka acara Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Program Dukungan Lintas Sektor dalam Pengembangan Kawasan Transmigrasi di Jakarta (27/12).

Anwar menjelaskan pemerintah terus berkomitmen mengembangkan kawasan transmigrasi salah satunya dengan program pembentukan Kota Terpadu Mandiri (KTM) atau Kawasan Perkotaan Baru (KPB). Sejak dicanangkan tahun 2007 sampai saat ini telah dibangun dan dikembangkan sejumlah 48 KTM yang tersebar di 23 provinsi dan 45 kabupaten.

Berbagai KTM tersebut kini menjadi motor perekonomian baru bagi kawasan di sekitarnya. "Pengembangan KTM ini membutuhkan kerja sama lintas sektor sehingga dibutuhkan pola komunikasi yang solid antar stakeholder program transmigrasi," ujarnya.

Dia mengatakan program transmigrasi jika dilihat lebih utuh merupakan program lintas kementerian/lembaga. Meskipun Kemendes PDTT menjadi leading sector untuk pengembangan kawasan, namun tidak bisa lepas dari dukungan dari kementerian dan lembaga lain.

"Ketika kita mau mengembangkan KTM kan memang kewenangan kita, tapi jika akan dihubungkan dengan lokasi induknya, kan butuh transportasi, kewenangan induknya ada di Kementerian PUPR. Begitu juga ketika kita akan mengembangkan produk pertanian maka tidak lepas peran Kementerian Pertanian," katanya.

"Adanya dukungan dari swas- ta, perbankan, peran perguruan tinggi, program yang diusung dari berbagai unit dan sektor itu dapat menciptakan produktivitas ekonomi," katanya.

Prioritas Pengembangan

Sementara itu, Direktur Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi, M Nurdin, mengatakan bahwa sasaran prioritas pembangunan nasional bidang ketransmigrasian tahun 2015-2019 adalah berkembangnya 20 Kawasan Perkotaan Baru (KPB) atau Kota Terpadu Mandiri (KTM) sebagai embrio kota-kota kecil/pusat pertumbuhan. Saat ini telah berdiri 11 KTM, sehingga target pengembangan KTM baru masih kurang sembilan.

"Target RPJMN kita 20 KTM, sekarang sudah ada 11 KTM, sisanya sembilan KTM lagi yang kita support dengan pihak swasta selama dua tahun ini," ujarnya.

Dia mengatakan ke depan pihaknya akan menyinergikan berbagai progran prioritas Kemendes PDTT dalam pengembangan program transmigrasi. Menurutnya, di berbagai kawasan transmigrasi akan dikembangkan program unggulan kawasan perdesaan (Prukades) sehingga mempunyai skala ekonomi besar.

Saat ini, beberapa KTM telah menjadi sentra-sentra Prukades. Pihaknya akan mengalokasikan anggaran hingga 1,6 triliun rupiah untuk mengembangkan sentra-sentra produksi produk-produk unggulan.

Saat ini, di KTM Mesuji, Provinsi Lampung, telah dikembangkan untuk menjadi sentra beras dan jagung. "Tidak menutup kemungkinan KTM lain akan menjadi sentra unggulan lain yang sesuai dengan potensi lokal mereka," katanya. cit/E-3

Komentar

Komentar
()

Top