Transisi Energi di Indonesia, 3 Hal yang Perlu Diketahui
Transisi energi terbarukan butuh komitmen yang kuat dari semua pihak.
Angin dan surya diterpa persoalan pasokan yang tidak konstan (disebut intermitensi). Angin tak selalu berhembus 24 jam. Durasi sinar matahari di Indonesia hanya efektif 4-5 jam setiap harinya.
Bahkan energi surya juga diancam oleh bayang-bayang ketergantungan impor. Pasalnya, kita tak punya industri manufaktur yang memproduksi komponen utamanya. Ketika industri manufaktur mencoba masuk (industri nikel dan baterai), kita tahu persis bagaimana efek lingkungannya tak diawasi dengan baik oleh otoritas Indonesia.
Optimisme transisi energi
Banyak orang yang bekerja di sektor energi selama ini merasa pusing ketika mengelola kerumitan tersebut. Itu baru masalah teknis.
Dari perspektif kebijakan pemerintah, termasuk sikap dan perilaku perusahaan energi pelat merah, daftar masalahnya tak kalah panjang.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya