Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengembangan EBT - Ekosistem Kendaraan Listrik Masih Bergantung pada PLTU Batu Bara

Transisi Energi Alami Kemunduran

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Langkah untuk mengakhiri penggunaan energi fosil secara mendadak dan luas akan sulit karena tidak adanya kesungguhan para penimpin dunia memacu transisi ke EBT.

JAKARTA - Kebergantungan terhadap bahan bakar fosil di dunia masih tinggi seiring tidak adanya keputusan konkret terkait transisi energi dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di India beberapa waktu lalu. Kondisi ini menunjukkan langkah mundur dalam upaya transisi energi dunia yang juga akan berimbas ke dalam negeri.

Peneliti Ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Nailul Huda, menilai sampai saat ini kebergantungan pada energi fosil itu masih tinggi karena tidak adanya kesepahaman antara para pemimpin dunia.

"Kesamaan pandangan ini yang harus dirapatkan oleh pemimpin dunia untuk keluar dari jebakan bahan bakar fosil di mana buruk dampaknya seperti pencemaran udara," tegas Huda pada Koran Jakarta, Selasa (19/9).

Dirinya menambahkan tak adanya kesepakatan jelas dalam gelaran KTT G20 di India beberapa waktu lalu menjadi contoh tak adanya kesamaan pemikiran para pemimpin dunia soal transisi ke energi baru dan terbarukan (EBT). Terlebih lagi, bahan bakar fosil, seperti batu bara dan minyak bumi ini mempunyai kekuatan sangat besar untuk memenuhi kebutuhan energi global disebabkan digunakan banyak negara.

"Maka cukup sulit untuk bisa mengakhiri penggunaan bahan bakar fosil secara mendadak dan luas. Karena itu, harus ada sistem transisinya dan itu mulai dari kesamaan pemikiran pemimpin pemimpin dunia," ungkap Huda.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top