Tragedi Halloween Itaewon, Korsel Tetapkan Enam Orang Jadi Tersangka
Tragedi Halloween Itaewon
Foto: ReutersTim investigasi polisi Korea Selatan (Korsel) telah menetapkan enam tersangka terkait tragedi Halloween di distrik Itaewon, Seoul yang mengakibatkan 156 orang meninggal dunia. Adapun dari enam tersangka, empat di antaranya merupakan anggota kepolisian.
"Kami telah memeriksa 154 orang dan menetapkan enam orang sebagai tersangka," kata Juru Bicara Tim Investigasi Kim Dong Wook, dikutip dari The Korea Herald, Senin (7/11).
Keenam tersangka tersebut, seperti mantan kepala polisi Yongsan Lee Im Jae, Anggota Kepolisian Metropolitan Seoul yang mengawasi situasi halloween Ryu Mi Jin, dan dua pejabat tim intelijen Kantor Polisi Yongsan. Sementara itu, tersangka lainnya yakni Kepala Distrik Yongsan Park Hee Young dan Kepala Pemadam Kebarakan Yingsan Choi Seong Beom.
Lebih lanjut, keenam tersangka diduga melakukan kelalaian profesional yang mengakibatkan kematian. Ryu dan Lee juga didakwa lantaran melalaikan tugas, sementara pejabat dari tim intelijen didakwa atas tuduhan kelalaian tugas, penyalahgunaan wewenang dan perusakan barang bukti.
Korsel juga sudah mencopot Lee dan Ryu dari jabatan mereka pekan lalu gegara dianggap lalai dalam bertugas. Lebih lanjut, Kim menerangkan pihak berwenang Seoul akan mendakwa Park dan Choi dengan tuduhan kelalaian profesional yang menyebabkan kematian.
Sebelumnya, Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol meminta maaf atas terjadinya tragedi Halloween di Itaewon, Seoul yang mengakibatkan 156 orang meninggal dunia. Ia berjanji untuk meminta pertanggungjawaban para pejabat yang terbukti ceroboh dalam menanggapi panggilan darurat dan menangani kerumunan massa pada peristiwa tersebut terjadi.
"Saya tidak bisa membandingkan kesedihan saya dengan para orang tua yang kehilangan anak laki-laki dan perempuan mereka, tetapi sebagai presiden yang seharusnya melindungi nyawa dan keselamatan rakyat, saya merasa sedih," kata Yoon, dikutip dari Reuters, Senin (7/11)..
"Saya minta maaf kepada para keluarga yang berduka dan menderita akibat tragedi yang amat buruk ini, dan kepada orang-orang yang sama-sama merasa sakit dan sedih," lanjutnya.
Yoon juga berjanji akan mereformasi sistem manajemen kepolisian dan sistem manajemen keselamatan Korsel. Ia juga menegaskan akan melakukan penyelidikan secara menyeluruh dan mengadili orang-orang yang bertanggung jawab atas kegagalan penanganan situasi tersebut.
"Secara khusus, reformasi besar-besaran dibutuhkan dalam pekerjaan polisi yang penting untuk mempersiapkan kemungkinan bahaya dan mencegah kecelakaan, dalam rangka melindungi keselamatan rakyat," ujar Yoon.
Tragedi Halloween pada 29 Oktober itu menewaskan 156 orang, yang sebagian besar berusia sekitar 20-30 tahun. Peristiwa itu juga mengakibatkan 197 korban luka saat pengunjung pesta membanjiri gang-gang sempit di distrik Itaewon yang terkenal dengan kehidupan malamnya untuk merayakan festival Halloween pertama yang bebas dari pembatasan pandemi Covid-19 setelah tiga tahun.
Redaktur: Fiter Bagus
Penulis: Rivaldi Dani Rahmadi
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Catat! Ini Daftar Lengkap Harga BBM Pertamina yang Resmi Naik per 1 Januari 2025
- 2 Usut Tuntas, Kejati DKI Berhasil Selamatkan Uang Negara Rp317 Miliar pada 2024
- 3 Kalah di Beberapa Daerah pada Pilkada 2024, Golkar Akan Evaluasi Kinerja Partai
- 4 Antisipasi Penyimpangan, Kemenag dan KPAI Perkuat Kerja Sama Pencegahan Kekerasan Seksual
- 5 Seekor gajah di Taman Nasional Tesso Nilo Riau mati
Berita Terkini
- Jelang Pelantikan, Trump akan Dijatuhi Hukuman atas Kasus Uang Tutup Mulut
- Penumpang Nataru di Bandara Soetta Tembus 2 Juta
- Khofifah: Hari Braille Sedunia Momen Tingkatkan Hak Sisabilitas Netra
- Ini Jenis Kendaraan yang Terkena PPN 12 Persen
- Penjualan Tesla di Tiongkok Capai Rekor Tertinggi pada 2024