Tour de France 2025 Sepenuhnya Akan Berlangsung di Prancis
balap sepeda Tour de France I Pembalap, Tadej Pogacar, saat Col de Turini pada etape ke-20 balap sepeda Tour de France, 132,8 km antara Nice dan Col de la Couillole, tenggara Prancis, beberapa waktu lalu.
PARIS - Tour de France (TdF) 2025 sepenuhnya akan berlangsung di Prancis. Ini pertama kalinya sejak edisi Covid 2020. Ada 21 etape, termasuk dua time trial, pekan terakhir spektakuler di Pegunungan Alpen, dan kembali ke etape terakhir di Champs-Elysees.
Beberapa tahun berturut-turut dimulai di luar Prancis. TdF dari Kopenhagen tahun 2022, Bilbao pada 2023, dan Florence pada 2024. Kemudian "Grand Départ" 2025 akan dimulai di kota Lille, Prancis utara. "Kami memutuskan untuk membawa Tour kembali ke rumah. Sudah waktunya setelah semua dimulai di luar negeri," ujar direktur balap TdF, Christian Prudhomme.
Absen dari rute 2024 karena Olimpiade Paris, edisi 2025 akan mencakup delapan etape di utara dan barat. Kemudian, berakhir dengan delapan etape di atas jalan berbatu Champs-Elysees. Olimpiade berhasil dengan lomba jalan raya yang panjang dan melelahkan di sekitar Paris. Namun, para penyelenggara mengatakan bahwa terlalu dini bagi TdF untuk melakukan hal yang sama.
"Kami sedang berdiskusi dengan pemerintah kota dan kepolisian tentang kemungkinan melakukan itu suatu saat nanti," ujar Prudhomme. Perebutan ketat untuk jersey kuning pertama, yang diberikan kepada pemimpin keseluruhan balapan, akan diputuskan dalam lomba dengan rute sejauh 185 km di sekitar Lille.
Penggemar dari Belgia bisa mendukung kandidat potensial, juara Olimpiade dua kali Remco Evenepoel, yang finis ketiga di TdF 2024. "Evenepoel membuktikan tahun lalu juga pembalap Tour. Kami mengharapkan aksinya tahun ini juga," sambung Prudhomme.
TdF yang berlangsung selama tiga pekan ini akan mengunjungi pelabuhan utara Dunkirk dan Boulogne sebelum menuju ke Caen. Time trial akan memberikan penghormatan bagi mereka yang gugur dalam Pertempuran Normandia tahun 1944 yang sebagian besar menghancurkan kota tersebut.
Penyelenggara menegaskan bahwa pekan pertama cukup menantang. "Sepekan di dataran landai bukan lagi perjalanan santai seperti dulu. Kami telah mengurangi etape sprint dan memasang banyak rintangan di sepanjang jalur," jelas Prudhomme.
Balapan ini juga akan memasuki wilayah Brittany yang jarang dikunjungi. Menurutnya, Prancis adalah negara besar dan TdF tidak selalu ke Brittany. Tetapi tahun ini, kedua kategori Tour de France, pria dan wanita, memiliki etape besar. David Lappartient sendiri kelahiran Brittany adalah kepala Serikat Bersepeda Internasional dan kandidat presiden IOC.
Etape 7, yang dimulai di Saint Malo, berakhir di tanjakan pendek dan curam Mur-de-Bretagne. Di tahun 2021 Mathieu van der Poel, cucu Raymond Poulidor, peraih 12 kali podium, tetapi tak pernah menang atau memimpin TdF. Dia menebus kegagalan kakeknya. ben/AFP/G-1
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya