Tol Laut Siap Jaga Pasokan dan Distribusi Logistik ke Seluruh Indonesia

Walaupun demikian, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, terus berupaya semaksimal mungkin memperhatikan kelancaran pengiriman logistik, salah satunya dengan mengoptimalkan layanan tol laut.

Untuk mengetahui lebih jauh terkait upaya-upaya yang dilakukan, berikut perbincangan Koran Jakarta dengan Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub, Capt Wisnu Handoko, di Jakarta, Senin (22/6).

Bisa sedikit diceritakan tentang tol laut ini?

Iya, jadi tol laut adalah konsep pengangkutan logistik kelautan yang dicetuskan oleh Presiden Joko Widodo. Program ini bertujuan untuk menghubungkan pelabuhan-pelabuhan besar yang ada di Nusantara. Dengan adanya hubungan antara pelabuhan-pelabuhan laut ini maka dapat diciptakan kelancaran distribusi barang hingga ke pelosok.

Seberapa besar peran tol laut pada masa Pandemi Covid 19 ini?

Iya, alhamdulillah, walaupun di saat pamdemi ini terjadi pembatasan pergerakan orang dan barang, kami terus berupaya semaksimal mungkin memperhatikan kelancaran pengiriman logistik. Salah satunya dengan mengoptimalkan layanan tol laut. Dengan program ini, di tengah pandemi Covid 19 diharapkan mampu menjaga berlangsungnya pasokan logistik ke seluruh wilayah Indonesia.

Ada jaminan untuk ini?

Insya Allah kami jamin. Kami berupaya semaksimal mungkin agar tol laut dapat lebih baik memberikan layanan kepada masyarakat di seluruh Indonesia, khususnya bagi saudara-saudara kita di Timur Indonesia. Dan untuk memaksimalkan tol laut butuh peran semua pihak agar benar-benar dapat memaksmimalkan kapasitas angkut yang ada di dalam kapal sehingga dapat menurunkan disparitas harga.

Oya, berbicara tentang disparitas harga itu bagaimana ya, mungkin bisa dijelaskan?

Untuk mencapai disparitas harga yang proporsional semua aspek harus diperbaiki secara simultan oleh seluruh lembaga terkait. Dan harus digarisbawahi jika yang dijadikan parameter hanya disparitas harga, maka tidak akan dapat diselesaikan sendiri oleh program tol laut. Dan untuk menyelesaikan masalah disparitas harga, hal yang harus dilakukan di antaranya adalah dengan memperkuat supervisi perdagangan antar pulau. Lalu menerapkan digitalisasi salah satunya dengan National Logistik Ekosistem dan yang terakhir yaitu pengembangan sarana prasarana infrastruktur pelabuhan secara terus menerus mengikuti kebutuhan jumlah dan jenis komoditas.

Lalu, selama semasa Covid-19 bagaimana program tol laut?

Alhamdulillah lancar-lancar saja. Performa kapal kapal tol laut terus ditingkatkan ketepatan waktu roundturn voyage-nya dengan dipantau melalui tracking system LCS. Proses stuffing kontainer di pelabuhan muat Tanjung Perak dan Tanjung Priok juga diawasi oleh petugas dari otoritas pelabuhan. Sampai dengan bulan Mei 2020, load factor muatan berangkat sudah cukup bagus rata rata di atas 70 persen bahkan ada trayek yang mencapai 95 persen.

Kalau boleh tahu, ada berapa rute di tol laut ini?

Pertumbuhan jumlah trayek tol laut terus mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun. Sejak diluncurkan pada akhir 2015, jumlah trayek tol laut sudah 26 trayek pada 2020. Dari jumlah rute itu, tujuh rute dilayani oleh pelayaran swasta nasional.

Lalu, koordinasi dengan pemerintah daerah?

Kita terus berkoordinasi dan merespons permintaan pemerintah daerah. Seperti kami merespons cepat permintaan pemerintah daerah yang ingin daerahnya disinggahi oleh kapal-kapal tol laut. Hal ini seperti merespons permintaan dari Bupati Pulau Morotai, Pak Benny Laos, yang meminta tambahan rute untuk menjual hasil laut mereka ke Pulau Jawa. mohammad zaki alatas/P-4