Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Infrastruktur Jalan

Tol Cisumdawu Masih Terhambat Lahan

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

BANDUNG - Pembebasan lahan menjadi masalah utama lambatnya pembangunanjalan tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan). Padahal jalan tol tersebut menjadi pintu masuk utama untuk menuju Bandara InternasionalJawa Barat (BIJB) Kertajati Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan baru fase pertama yang pembangunannya saat ini sudah rampung 100 persen denganpanjang sekitar 6,3 kilometer. Sementara fase lainnya, hingga fase tujuh masih belum selesai dalam urusan pembebasan lahan.

"Pembangunan fase II dengan panjang 10,7 kilometermengalami progres, yakni lahan yang diakuisisi mencapai 92,3 persen danpengerjaan fisik 68,62 persen." Jelasnya di Gedung Sate akhirpekan lalu.

Selain itu, Iwa mengatakan ada beberapa persoalan mengenai terhambatnya proses pembangunan. Pertama terkait dengan tanah wakaf. Persoalan selanjutnya berkaitan dengan penggantian LMAN (Lembaga Manajemen Aset Negara) untuk proses pembayaran. Dalam hal ini BPJT akan menjadi mediator dalam mempercepat proses pembayaran pada warga yang berhak. Kemudian, adanya perubahan PAGU karena kebutuhan dana yang cukup besar.

"Keempat, berkaitan dengan akses tol dari Cipali keKertajati itu sudah akan dibebaskan di tahun ini di perubahan. Setelah proses perubahan selesai maka proses konstruksi untuk akses ke jalan ke bandaraKertajati akan bisa dilakukan," ujarnya.

Akses ke Bandara

Keberadaan jalan tol sangat membantu masyarakat untuk mengakses ke Bandara Kertajati. Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Agus Taufik Mulyono mengatakan selama ini akses jalan menuju ke badara Kertajati masih terkendala. Para calon penumpang harus menempuh perjalanan darat cukup jauh menuju Bandara Kertajati hal tersebut bisa dengan mudah diselesaikan.

"Jalan keluar berikutnya, pemerintah harus mempercepat pembangunan tol Cisumdawu. Karena dengan beroperasinya tol tersebut, waktu tempuh penumpang dari kota-kota di sekitar Bandara Kertajati menjadi lebih cepat," tuturnya.

Pengamat Penerbangan Gerry Soejatman menambahkan, keterbatasan runway di Bandara Husein Sastranegara akan menghambat pertumbuhan daerah Jawa Barat secara keseluruhan. Sehingga jika terus-menerus terjadi penolakan migrasi penerbangan ke Bandara Kertajati, maka masyarakat sendiri yang akan dirugikan. tgh/mza/E-12

Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top