Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Sabtu, 18 Sep 2021, 05:52 WIB

Toko Kaset Terakhir di Inggris Jadi Lokasi Nostalgia Bagi Pecinta Musik

Jual Kaset l Salah satu pendiri Mars Tapes, Giorgio Carbone, berpose di dalam tokonya yang berada di Kota Manchester, pada awal September lalu. Saat ini Mars Tapes jadi satu-satunya toko yang masih menjual kaset di Inggris.

Foto: AFP/PAUL ELLIS

Terselip di sudut lantai atas sebuah pasar dalam ruangan di Kota Manchester, Inggris barat laut, terdapat sebuah toko terakhir di Inggris yang didedikasikan untuk menjual kaset. Dalam toko yang bernama Mars Tapes ini terdapat sekitar 1.000 kaset, sebuah radio Coca-Cola jadul,boom box, edisi antik pemutar kaset Walkman, hingga aksesori terkait kaset lainnya, terjejal dalam display kecil.

Kaset-kaset hits dari penyanyi bintang seperti Elvis Presley, Florence and the Machine, dan Lewis Capaldi, tersusun rapi di rak-rak, sementara alunan musik klasik terdengar dalam toko seolah mengajak pelanggannya kembali ke masa lalu.

"Toko ini didirikan pada 2019 oleh sekelompok orang eklektik yang disatukan oleh kecintaan pada musik," ungkap salah satu pendiri Mars Tapes yaitu Giorgio Carbone.

Insinyur audio asal Spanyol, Borja Regueira Vilar, 28 tahun, dan pacarnya yang bernama Moira Lorenzo, 27 tahun, pada awalnya mengusulkan ingin membuka toko kaset saja. Kemudian Carbone, 30 tahun, yang berasal dari Italia dan seorang musisi sekaligus jurnalis bernama Alexander Tadros, 28 tahun, turut mendukung gagasan tersebut dan bergabung sehingga kemudian toko itu diadopsi oleh label rekaman milik mereka.

Toko kaset ini memanfaatkan tren nostalgia dalam konsumsi budaya yang kian menonjol berkat pandemi virus korona. Orang-orang telah beralih ke membaca buku dan menonton film klasik dan serial televisi untuk mencegah kebosanan dan menemukan pelarian selamalockdown.

Penjualan vinyl (piringan hitam), yang adalah pendahulu kaset berukuran saku dalam distribusi musik, di Inggris, melonjak ke level tertinggi sejak era '90-an pada tahun lalu.

Artis modern seperti Lady Gaga, Dua Lipa dan Selena Gomez, bahkan telah merilis kaset baru-baru ini, mendorong penjualan kaset di Inggris hingga sekitar 157.000 buah pada 2020 dan itu merupakan angka tertinggi sejak 2003.

Produksi massal kaset dimulai pada era '60-an, dengan 2,4 juta pemutar kaset diproduksi dan dijual di seluruh dunia oleh 86 produsen berbeda pada 1968. Namun masa kejayaan mereka di Inggris berakhir dengan ledakan penjualan CD pada era '80-an dan '90-an, dan hal ini membuat beberapa penggemar musik merindukan masa lalu.

Seorang pelanggan Mars Tapesbernama Mark Williams, 38 tahun, yang bekerja sebagai manajer gudang, melihat-lihat koleksi Mars Tapes dengan kamera analog yang tergantung di lehernya dan ia mengatakan minatnya berasal dari semata-mata nostalgia.

"Saya adalah anak era '80-an dan '90-an. Saya tumbuh di masa kejayaan kaset. Ini nyata, sesuatu yang Anda miliki secara fisik, bukan hanya data yang diunduh," kata Williams.

Namun ledakan konsumsi kaset tidak terbatas pada generasi tua yang ingin menghidupkan kembali masa muda mereka. Pendengar yang lebih muda juga semakin memilih untuk menikmati musik daripada melewatkan daftar putar musik secaraonlinedan tanpa henti menggulir melalui media sosial.

"Saat ini orang-orang menyukai gagasan memiliki sesuatu yang bersifat fisik. Akhir-akhir ini terutama dengan munculnya virus korona danlockdown, itu (memiliki sesuatu yang bersifat fisik) adalah cara untuk lebih menghargai musik," tutur Carbone.

"Ada banyak kerja keras di balik sebuah kaset. Hal ini adalah sesuatu yang hilang seiring waktu, untuk menghargai apa yang kita miliki dan mendengarkan sesuatu lebih dari sekali dan tidak melewatkannya begitu saja," imbuh dia.

Hal itu diakui oleh seorang asisten perawatan bernama Jane Fielding, 22 tahun, yang sesekali mendengarkan kaset di Walkman-nya. "Saya suka kesederhanaannya. Tidak ada gangguan, tidak ada notifikasi di ponsel saya," ungkap dia.

Lebih Murah

Kebanyakan kaset saat ini berharga tidak lebih dari 10 poundsterling (14 dollar AS), dan harga bisa naik menjadi 50 poundsterling jika edisi kaset itu diproduksi secara terbatas. Selain itu, kata Carbone, kaset juga punya keunggulan karena harganya lebih murah dan lebih mudah diproduksi daripada vinyl dan Mars Tapes siap membantu mendistribusikan kaset bagi grup band yang ingin menekan biaya produksi.

Toko kaset ini memperoleh stok dari situs web seperti eBay, sumbangan individu dan label rekaman termasuk Universal. Sementara label rekaman Carbone, Tadros dan Regueira turut mendukung grup band indie lokal dengan membeli kaset mereka.

"Senang rasanya berada di sini karena banyak orang yang menyukai kaset," kata Carbone. "Kami pikir kaset adalah cara paling terjangkau untuk membuat rekaman dan membantu band," ujar dia. AFP/I-1

Redaktur: Ilham Sudrajat

Penulis: AFP

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.