Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Suksesi di Vietnam

To Lam Ditunjuk sebagai Pemimpin Tertinggi

Foto : AFP/NHAC NGUYEN

To Lam

A   A   A   Pengaturan Font

HANOI - Presiden Vietnam, To Lam, secara resmi ditunjuk sebagai pemimpin tertinggi negara itu pada Sabtu (3/8), dan ia berjanji untuk mempercepat kampanye antikorupsi yang telah menjerat ribuan orang.

Partai Komunis memilih Sekretaris Jenderal Lam pada sesi sidang pagi, kata partai tersebut pada konferensi pers, menjadikannya tokoh paling berkuasa dalam struktur kepemimpinan Vietnam.

Kenaikan jabatan Lam terjadi dua pekan setelah kematian Sekretaris Jenderal Nguyen Phu Trong, pemimpin paling berkuasa di Vietnam dalam beberapa dekade, yang memimpin apa yang disebut sebagai tindakan keras terhadap korupsi.

Dalam pidato pertamanya sebagai sekretaris jenderal, Lam berjanji untuk mempercepat kampanye yang telah menyebabkan banyak pejabat tinggi dan pemimpin bisnis senior menghadapi dakwaan.

"(Saya akan) terus mempercepat pemberantasan korupsi, tidak peduli siapa orangnya," kata Lam dalam konferensi pers. "Kami telah mendapatkan kepercayaan dari masyarakat, dan teman-teman internasional, dalam perjuangan kami," imbuh dia.

Sekretaris jenderal partai adalah tokoh paling berkuasa dalam struktur kepemimpinan Vietnam, sedangkan jabatan presiden hanya menjalankan peran seremonial termasuk bertemu dengan mitra asing. Lam menjadi presiden pada Mei lalu setelah pendahulunya mengundurkan diri di tengah pembersihan besar-besaran antikorupsi. Belum jelas apakah Lam akan terus menjabat sebagai presiden secara bersamaan.

"To Lam tidak takut menjatuhkan beberapa orang yang sangat penting," kata Carl Thayer, profesor emeritus di Universitas New South Wales, kepada AFP. "Dia akan melakukannya lagi," imbuh dia.

Transaksi Melambat

Sekretaris Jenderal terdahulu, Trong, meninggal dua pekan lalu di Hanoi karena usia tua dan penyakit serius dan Lam kemudian secara informal menerima tampuk kekuasaan.

Perpindahan formalnya ke jabatan tertinggi ini menyusul karier panjangnya di kementerian keamanan publik yang penuh rahasia, yang menangani pemantauan perbedaan pendapat dan pengawasan terhadap aktivis di negara satu partai, Vietnam. Lam, 67 tahun, memimpin kementerian tersebut dari tahun 2016 hingga ia menjadi presiden awal tahun ini.

Meskipun kampanye "tungku yang menyala-nyala" terbukti populer di kalangan masyarakat, para analis memperingatkan gejolak ini mengancam reputasi stabilitas negara. Partai Komunis telah mengalami serangkaian pergolakan dalam beberapa bulan terakhir, dengan para menteri, pemimpin bisnis, dan dua presiden semuanya terpuruk sebagai akibat dari kampanye antikorupsi besar-besaran tersebut.

Karena banyak orang yang takut menjadi sasarannya, transaksi sehari-hari di dunia usaha dan pemerintahan pun melambat.

"Pengambilan keputusan di Vietnam melambat karena masyarakat takut mereka akan melewati batas dan melibatkan mereka dalam tuduhan korupsi," kata Thayer. "To Lam harus menyelesaikannya," tutur dia.AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top